Sengketa Tanah Berujung Tembakan
Bentrokan sengketa tanah meletus di Tanjungmorawa, Cianjur, dan Jember. TAYANGAN di televisi itu sungguh mengenaskan. Pasukan berseragam dari Brigade Mobil Kepolisian RI itu tampak merang segerombolan massa petani dan mahasiswa yang tengah berunjuk rasa di depan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, di Tanjungmorawa, Sumatra utara (Sum-Ut). Para polisi itu menendang dan memukulkan popor senjatanya ke setiap orang yang berada di dekatnya. Sejenak kemudian terdengar bunyi tembakan. Pasukan polisi, yang seharusnya mengayomi rakyat itu, mulai menembakkan senjatanya ke arah massa. Tak hanya menggunakan peluru kosang atau karet, tapi juga peluru tajam. Massa pun langsung kocar-kacir. Meski massa sudah bubar, para petugas itu terus melakukan penyisiran sampai ke rumah-rumah penduduk dan tempat ibadah di sekitar lokasi bentrokan. Petani atau mahasiswa yang tertangkap segera saja diseret dan dipukuli. Malah, ada pula yang ditembak dari jarak dekat. Ovredi Harefa, relawan Perhimpunan B