Jurnalis Melawan "Teroris"
Di era reformasi, para insan pers justru harus berhadapan dengan para "teroris", yang mengancam akan melakukan tindakan kekerasan, bahkan siap membunuh. JEMBER dan Banyuwangi di Jawa Timur bukanlah daerah bergolak seperti Bosnia-Herzegovina atau Lebanon Selatan. Tapi, bagi para jurnalis, risikonya sekarang sama saja. Sewaktu-waktu, jika lengah dan bernasib nahas, mereka bisa saja kehilangan nyawa. Itulah risiko profesi yang dihadapi para jurnalis sekarang. Sesudah aksi pembantaian di Jawa Timur terhadap kiai Nahdlatul Ulama, aktivis Partai Persatuan Pembangunan, dan kalangan masyarakat kecil dengan tuduhan "dukun santet"-yang terkesan sistematis, terorganisasi rapi, dan dilakukan orang-orang terlatih kini giliran para jurnalis diteror dan diancam dibunuh. Lebih buruk lagi, meski dengan latar belakang kasus yang berbeda-beda, aksi kekerasan terhadap jurnalis juga muncul di Ujungpandang, Manado, dan Tanjungbalai (Sumatra Utara). Kelompok antireformasi pelaku pembantai...