Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Cerita dari Bunker Kota Ghouta

SELASA pekan lalu seharusnya menjadi hari yang cukup tenang bagi warga Ghouta Timur, Suriah, meski hanya lima jam. Presiden Rusia Vladimir Putin, sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, memerintahkan "jeda kemanusiaan" setiap hari, mulai pukul 09.00 hingga 14.00, di daerah yang dikepung ketat sejak awal bulan lalu itu. Jeda itu untuk memberi warga Ghouta kesempatan keluar dari kota tersebut serta memuluskan jalan bagi bantuan kemanusiaan untuk menjalankan tugasnya.

Cara Juru Masak Putin ’Menggoreng’ Amerika

PENGUMUMAN Departemen Kehakiman Amerika Serikat, yang mendakwa 13 orang Rusia, Jumat dua pekan lalu, memicu reaksi spontan Presiden Donald Trump. Sebelumnya, Trump selalu mencuit di Twitter bahwa tudingan campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden Amerika adalah berita bohong. Kini pun dia masih membantahnya. "Rusia memulai kampanye anti-Amerika pada 2014, jauh sebelum saya mengumumkan pencalonan diri sebagai presiden. Hasil pemilihan tidak terkena dampak. Kampanye Trump tidak melakukan kesalahan-tidak ada kolusi!" tulisnya. 

Kontroversi dari dapur Trump

SEMUANYA bermula dari sebuah jamuan makan malam pada 2016. Menurut Los Angeles Times, itu pertama kalinya Stephen Rubin, presiden penerbit buku Henry Holt & Company, mendengar rencana Michael Wolff menulis tentang Donald Trump. Saat itu Trump maju sebagai calon presiden dari Partai Republik yang menghadapi kandidat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Di luar perkiraan, Trump mengalahkan Hillary. 

Sinyal Akhir Era Netanyahu

KELIHAIANNYA lolos dari sejumlah krisis politik membuat Benjamin Netanyahu, Ketua Partai Likud dan Perdana Menteri Israel, dijuluki Si Ahli Sulap. Lelaki 68 tahun ini bahkan bisa menjadi perdana menteri empat periode. Nasib baiknya menjadi tanda tanya setelah Kepolisian Israel, Senin pekan lalu, merekomendasikan agar ia didakwa karena dua kasus pidana.

Dokumen Rahasia dari Toko Loak

DUA halaman surat pemimpin oposisi Bill Shorten itu bicara soal dokumen rahasia dari kantor kabinet dan Perdana Menteri Australia yang tersiar ke publik. Isi pesan Shorten: cari pelaku yang membuat dokumen itu bisa berada di tempat pelelangan barang bekas Canberra sehingga akhirnya dipublikasikan Australian Broadcasting Corp. (ABC). "Selidiki mengapa ini terjadi dan bagaimana supaya ini tidak terulang," tulis Shorten kepada Perdana Menteri Malcolm Turnbulll, Kamis pekan lalu.

Klausul Asing Penjerat Rappler

TAK banyak yang berubah dari suasana redaksi kantor media online Rappler di North Wing Estancia Offices, Kota Pasig, Manila, Filipin a, Kamis pekan lalu. Keputusan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), yang membatalkan izinnya, tak menghentikan operasi media yang dikenal kritis terhadap Presiden Filipina Rodrigo Duterte ini. "Kami bertekad tetap beroperasi dan melayani pembaca dengan laporan independen tanpa rasa takut seperti ditegaskan Pemimpin Redaksi Maria Ressa," kata jurnalis Rappler, Gema B. Mendoza, kepada Tempo, Kamis pekan lalu.