Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 1999

Poros Tengah setelah PKB dan PDIP "Besanan"

Musyawarah pimpinan PKB resmi dukung Megawati. Kandaskah poros tengah? AKHIRNYA Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menentukan pilihan. Senin, 16 Agustus lalu, secara resmi Ketua Umum DPP PKB Mathori Abdul Djalil menyatakan mendukung Megawati sebagai calon presiden. "Pertemuan ini menegaskan kebenaran rumor yang berkembang bahwa PKB mendukung PDIP untuk memimpin pemerintahan. Istilahnya kami ini mau besanan," ungkap Mathori. Mathori mengatakan keputusan ini adalah hasil keputusan musyawarah pimpinan (muspim) PKB yang berlangsung di Jakarta 15- 16 Agustus lalu. Secara keseluruhan dalam muspim, ungkap dia, sama sekali tidak ada perdebatan-perdebatan tentang presiden perempuan, atau pertanyaan mengapa Mega. "Malah, pimpinan DPW-DPW maunya PKB secara eksplisit menyebut nama bagi calon presiden yang didukung. Tapi, kami memilih cara yang cukup bijak, untuk tidak menyebut nama," tutur Mathori. Gayung pun bersambut. Mega yang tampil cerah hari itu menyatakan menerima dukungan.

Setelah Mega-Akbar Berjabat Tangan

"Penjodohan" Megawati dengan Akbar Tanjung akan menyulitkan koalisi PDIP-PAN-PKB. Tapi, sejauh ini, peta politik masih abu-abu. KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tak lagi berdiam diri. Ia mulai membuka komunikasi politik dengan kelompok lain. Setelah menyelesaikan kunjungannya ke Timor Timur selama tiga hari, ia bertemu dengan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Akbar Tanjung pada 12 Agustus lalu. Berbagai tanggapan muncul perihal pertemuan dalam acara bareng Badan Kontak Alumni Himpunan Mahasiswa Islam-Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia itu. Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif melihat persuaan ini baru merupakan penjajakan awal. Belum mengindikasikan koalisi. "Tapi, memang bukan mustahil PDIP dan Golkar berkoalisi," tutur Ahmad. Sejumlah elite Partai Amanat Nasional (PAN) menilai pertemuan itu positif dan merupakan proses yang wajar. "Kalau tak ada pertemuan, Justru malah tak normal Penjajakan di