Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2007

’Thomas Crown’ van Indonesia

Pencurian arca di Museum Radya Pustaka terbongkar setelah setahun berselang. Polisi menelusuri keterlibatan orang asing. INI bukan The Thomas Crown Affair, film tentang miliuner Amerika Serikat yang ”sukses” menggondol karya pelukis Prancis Claude Monet dari The Metropolitan Museum of Art, New York. Sama-sama soal pencurian benda seni, tapi yang ini terjadi di Museum Radya Pustaka Solo, Jawa Tengah. Sang pencuri menggondol lima arca asli dan memasang yang palsu untuk menutupi aksi kejahatannya. Minggu pekan lalu, empat tersangka pelakunya ditangkap dan ditahan polisi. Pencurian itu mungkin tak akan pernah terbongkar tanpa ada pengaduan pegawai honorer yang pernah bertugas di museum, Ambarawatiningsih, September lalu. Lima arca yang hilang itu arca Agastya Siwa Mahaguru, Durga Mahesa Suramadini, Mahakala, Durga Mahesa Suramadini II, dan Ciwa. Rasa curiga Ambar muncul melihat sejumlah beda antara foto yang dimiliki Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah dan arca yang t

Orang Golkar di Partai Nahdliyin

RESMINYA baru setengah tahun lalu Sigid Haryo Wibisono bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Tapi namanya sudah kondang sebagai ”orang dekat” Ketua Dewan Syura PKB Abdurrahman Wahid. Ia dituding berada di belakang pemberangusan pengurus PKB Jawa Timur. Dia bukan kiai, bukan anak kiai, dan sebelumnya adalah politikus Partai Golkar. Lahir 11 November 1966, Sigid datang dari keluarga militer. Ayahnya bekas Kepala Staf Kodam Diponegoro Brigadir Jenderal Mardiyo. Ibunya, Tatik Mardiyo, masih sepupu Tien Soeharto. Pria kelahiran Semarang ini banyak berbisnis. Hingga kini, sarjana ekonomi manajemen Universitas Diponegoro ini tercatat sebagai komisaris di sejumlah perusahaan—di antaranya PT Multi Primarasa Sejati, PT Mulya Sentra Eka Mandiri Jakarta, dan Mulya Sentra Eka Mandiri. Di ranah politik, Sigid pernah menjadi anggota DPRD Jawa Tengah di Komisi C, yang membidangi keuangan dan perusahaan daerah. Cuma setahun ia di sini sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 25 Agustus 1998. Di Go

Antiklimaks Makelar Senjata

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono meralat tudingannya soal calo senjata di DPR. Kongkalikong bukan tak ada. CERITA itu berakhir antiklimaks. Seusai pertemuan tiga jam dengan anggota Komisi Pertahanan DPR di gedung Departemen Pertahanan, Menteri Juwono Sudarsono membantah telah menuding anggota DPR menjadi calo pengadaan alat utama sistem persenjataan Indonesia. ”Yang benar, semua pihak harus mewaspadai kemungkinan terjadinya percaloan,” kata Juwono, didampingi Ketua Komisi I DPR Theo Sambuaga, kepada pers di Ruang Bhinneka Tunggal Ika, Departemen Pertahanan, Jakarta, Senin pekan lalu. Sebelumnya, dalam acara halalbihalal di Jakarta, Rabu dua pekan lalu, Juwono bersuara lain. ”Saya tidak mau anggaran Departemen Pertahanan jadi obyek calo-calo, baik rekanan maupun calo yang adalah sebagian anggota DPR yang berkepentingan,” katanya. Pernyataan ini membuat merah telinga anggota Komisi Pertahanan. Saat pernyataan ini dilansir media, sebagian besar anggota komisi itu sedang melakukan kunju