Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 1997

Kokain di Kaleng Biskuit

Penyelundupan kokain, senilai Rp 1 miliar lebih, digagalkan oleh Polresta Tanjungperak, Surabaya. Masih ada 40 kilogram kokain senilai Rp 16 miliar yang belum terlacak. POLRESTA Tanjungperak, Surabaya, membekuk dua wanita penyelundup kokain seberat 2,75 kg. Kedua wanita yang diduga bagian dari jaringan perdagangan kokain itu menyebut beberapa nama mitra bisnis mereka, yang mengaku masih menyimpan 40 kg kokain di Hutan Donggala, Sulawesi Tenggara. Kokain, jenis termahal narkotik, memang jarang masuk ke Indonesia dibandingkan ganja, heroin, dan ekstasi. Tapi, menurut pengakuan dua wanita itu, mereka mampu menjual kokain di Jakarta seharga Rp 400 juta per kilogram. Itu artinya, 2,75 kg kokain bisa menghasilkan uang lebih dari Rp 1 miliar dan Rp 16 miliar untuk 40 kg yang katanya masih tersembunyi itu. Sayang, dua wanita itu tak tahu di mana persisnya 40 kg kokain itu disimpan. Orang yang tahu persembunyian 40 kg kokain itu masih buron sampai kini. * Info Telepon Gelap Penangkapan dua wani

Krisis Identitas di Tubuh PMII?

Kongres PMII berlangsung ribut dan mulur dari jadwal. Ada usul mengubah nama. Apa perlunya? SEJUKNYA udara musim hujan boleh jadi turut mendinginkan suasana Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke XII, di Surabaya, Jawa Timur. Maka, sejak dibuka oleh Menpora Hayono Isman Senin, 1 Desember, tak terdengar ada suara atau rekomendasi yang menggigit di arena itu. Entah mengapa, di saat suhu politik semakin menghangat menjelang Sidang Umum MPR kali ini, tak secuil pun isu politik menyeruak di lokasi acara, Asrama Haji Sukolilo. Rupanya, tak digulirkannya isu politik macam masalah suksesi kepemimpinan nasional ini, menurut seorang panitia, sudah disepakati cabang-cabang se-Jawa dalam tiga pertemuan informal di Yogyakarta, Malang, dan Bandung. Memang, cabang Ternate dan Sulawesi Tenggara mencoba mengungkit masalah itu, tapi kandas di tengah jalan. Sebaliknya, para peserta kongres malah ribut membicarakan "isi perut" mereka sendiri. Bahkan, sejak sehari sebelum kong

Mogok di Gudang Garam yang "Pemurah" Itu

Selama ini, Gudang Garam dikenal sebagai perusahaan raksasa yang pemurah kepada karyawannya. Ternyata, kini pihak manajemen dengan buruhnya pun retak. BURUH PT Gudang Garam (GG) mogok? Itu berita akbar. Sebab, pabrik rokok terbesar di Indonesia tersebut selama ini dikenal makmur, sehat, dan termasuk yang paling memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Pemiliknya, keluarga Wonodidjojo, kaya raya. Majalah Forbes edisi 1997 menempatkan keluarga itu sebagai pengusaha terkaya di dunia. Kekayaan bersih mereka US$ 7,3 miliar. Setelah mereka, menyusul Eka Tjipta (US$ 5,4 miliar) dan Liem Sioe Liong (US$ 4 miliar). Ribuan buruh dari 12 unit pabrik PT GG di Kediri, Jawa Timur, unjuk rasa dan mogok pada 27 Oktober serta 11,12, dan 13 November lalu. Mereka menuntut kenaikan gaji, pemberian gaji selama cuit haid, serta penggajian sepekan sekali. "Gudang Garam sugih, karyawan melarat" dan "Perusahan bergengsi, karyawan kurang gizi" antara lain yang tertulis di spanduk para pemog