Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 1998

Duh, Malangnya Nana

Seorang mahasiswa memerkosa bocah lima tahun. Kelainan seksual atau main gampang. INI kisah duka seorang bocah perempuan, sebut saja Nana, lima tahun. Bocah polos berkulit putih itu diperkosa Fatkhurrahman, 21 tahun, mahasiswa yang indekos di sebelah rumah keluarganya di daerah Pucangarjo, Surabaya. Fatkhur, mahasiswa akademi perawat, mula-mula membujuk Nana dengan iming-iming roti pada Desember lalu. Tanpa waswas, bocah cilik itu menerima roti dari Fatkhur, yang dikenal sebagai Slamet. Fatkhur semakin menebar jaring setannya. Ia meyakinkan Nana bahwa dirinya adalah pacar Nana. Karena itu, Nana mesti menurut, apa pun yang diminta Fatkhur. Nana, yang masih kecil, tentu saja belum mengerti tipuan itu. Setelah terbujuk, Nana diminta tidur-tiduran di kamar indekos Fatkhur, yang memang sepi pada siang hari. Setelah berbaring, baju bocah cilik itu dilucuti. Dan, Fatkhur kemudian menyetubuhinya. Ketika Nana menjerit kesakitan, Fatkhur membungkam mulut kecil itu. Ia terus saja melakoni ulah be

Pasrah Saja kalau Tak Punya Uang

Ada anggapan bahwa orang cina tak terpengaruh oleh krisis sekarang. Lalu muncul sentimen. Mereka pun diamuk. Benarkah semua orang cina kaya? CERITA dari Medan selalu lain. Entah kalau kenyataannya demikian. Kalau di sejumlah kota di Indonesia keturunan Cina dihantui oleh bayang-bayang kerusuhan, mereka yang tinggal di Medan mengatakan tidah begitu terusik. Sebab, sampal saat ini tidak mengalami gangguan. Hanya rumor yang bermunculan, bukti nyatanya tak ada. Menurut pantauan D&R, sasana bisnis di kota itu memang tak terganggu kendati harga barang tetap tinggi walau operasi pasar telah diadakan. Karena itu, wajar kalau warga Cina-nya bisa tenang-tenang saja. Contohnya Penny, orang Cina pemilik kedai kopi di Jalan Mesjid, Medan. "Lihat bagaimana nanti sajalah. Semua terserah Tuhan saja. Saya kan lahir dan besar di Medan. Jadi tidak akan ke mana-mana," ucap perempuan lajang berusia 47 tahun itu. Penny yang mengusahakan kedai kopi bersama adik-adiknya yang sudah berkeluarga it

Bila Dodol Durian Berbuah Emas

Setelah rupiah, kini makin banyak emas diselundupkan ke luar negeri untuk mengeduk keuntungan. Belum ada aturan yang mengontrolnya. APA oleh-oleh khas Pontianak? Dodol durian, tentu. Karena itu, kalau mau menyelundupkan barang dari Pontianak, ya, paling masuk akal disembunyikan dalam kemasan dodol durian. Itulah yang dilakukan Lim ciun On, penduduk Sungaipinyuh-50 kilometer dari Pontianak-20 Fehruari lalu. Sayang, upaya mengeruk keuntungan dari "dodol durian berbuah emas" itu tak berhasil karena sudah keburu ketahuan petugas PT Angkasa Pura. Adalah Johan Yusuf Kepala Divisi Teknik PT Angkasa Pura II Bandar Udara Supadio, Pontianak, yang mencurigai adanya upaya penyelundupan itu. Soalnya, tas jinjing yang berisi dua batangan emas berbalut plester hitam itu sudah dibawa seorang petugas perusahaan penerbangan sebelum pesawat Merpati tujuan singapura dinyatakan boarding. Walau belum waktunya, si petugas memaksa menaiki pesawat--hal yang terlarang dalam aturan penerbangan. Ternyat