Jurnalis New York Times Menolak Ungkap Identitas Sumbernya di CIA
Wartawan harian New York Times, James Risen, dalam sidang di Pengadilan Federal AS, Senin 5 Januari 2015, menolak mengungkap siapa sumbernya di badan intelijen Central Intelligence Agency (CIA) yang memberikan informasi soal upaya badan rahasia ini dalam melemahkan program nuklir Iran.
Informasi soal langkah-langkah CIA untuk mencegah program nuklir Iran itu ditulis Risen dalam bukunya yang berjudul State of War: The Secret History of the CIA and the Bush Administration. Buku ini diluncurkan oleh Risen, salah satu jurnalis AS pemenang Pulitzer Prize, pada 3 Januari 2006 lalu.
Dalam sidang, Risen menjawab sejumlah pertanyaan dasar terkait buku itu, namun menolak menyebutkan siapa sumbernya di CIA. Menurut Risen, ia tak mau membuka identitas narasumbernya karena itu akan menjadi salah satu titik balik dalam sejarah kebebasan pers di negara itu.
Risen bersaksi di pengadilan federal di Alexandria, Virginia, sebagai bagian dari proses pengadilan yang dilakukan pemerintah AS terhadap mantan perwira CIA, Jeffrey Sterling. Ia dituduh membocorkan informasi rahasia kepada Risen yang kemudian menjadi bahan buku State of War itu.
Risen, yang memberi kesaksian di bawah sumpah untuk pertama kalinya, menolak untuk mengidentifikasi informasi rahasia macam apa yang sumbernya berikan kepadanya yang kemudian di muat dalam bukunya, di mana atau kapan ia bertemu dengan sumber anonim itu, atau apa jabatan sumber itu.
Dengan keengganan Risen ini, kelanjutan nasib persidangan Sterling jadi tanda tanya. Rencananya, Sterling akan kembali disidang pada 12 Januari mendatang. Bagi Edward MacMahon, pengacara Sterling, apakah jaksa bisa melanjutkan kasus terhadap kliennya ini dengan situasi seperti ini. Sebab, Sterling didakwa karena atas pengungkapan yang tidak sah atas informasi pertahanan nasional dan sejumlah dakwaan lainnya pada tahun 2010.
Risen sebelumnya juga berusaha melawan --melalui proses hukum-- untuk membatalkan upaya paksa oleh jaksa agar dia bersaksi di pengadilan. Pengadilan banding memutuskan bahwa dia tetap harus bersaksi. Tapi, Mahkamah Agung tahun lalu menolak untuk menangani kasus ini.
Pada pertengahan Desember, setelah ada keputusan dari Jaksa Agung Eric Holder, jaksa yang menangani kasus Sterling ini mengatakan, mereka akan membatasi pertanyaan mereka terhadap Risen, dan tidak akan memintanya menyebutkan nama orang yang memberikan informasi secara anonim untuk buku itu.
Usai sidang, Risen mengatakan, dia tidak ingin memberikan informasi kepada pemerintah yang mungkin dapat digunakan sebagai alat untuk membuktikan atau menyangkal sebuah "mosaik" informasi yang coba ia susun dalam bukunya itu.
Haaretz.com | Abdul Manan
Informasi soal langkah-langkah CIA untuk mencegah program nuklir Iran itu ditulis Risen dalam bukunya yang berjudul State of War: The Secret History of the CIA and the Bush Administration. Buku ini diluncurkan oleh Risen, salah satu jurnalis AS pemenang Pulitzer Prize, pada 3 Januari 2006 lalu.
Dalam sidang, Risen menjawab sejumlah pertanyaan dasar terkait buku itu, namun menolak menyebutkan siapa sumbernya di CIA. Menurut Risen, ia tak mau membuka identitas narasumbernya karena itu akan menjadi salah satu titik balik dalam sejarah kebebasan pers di negara itu.
Risen bersaksi di pengadilan federal di Alexandria, Virginia, sebagai bagian dari proses pengadilan yang dilakukan pemerintah AS terhadap mantan perwira CIA, Jeffrey Sterling. Ia dituduh membocorkan informasi rahasia kepada Risen yang kemudian menjadi bahan buku State of War itu.
Risen, yang memberi kesaksian di bawah sumpah untuk pertama kalinya, menolak untuk mengidentifikasi informasi rahasia macam apa yang sumbernya berikan kepadanya yang kemudian di muat dalam bukunya, di mana atau kapan ia bertemu dengan sumber anonim itu, atau apa jabatan sumber itu.
Dengan keengganan Risen ini, kelanjutan nasib persidangan Sterling jadi tanda tanya. Rencananya, Sterling akan kembali disidang pada 12 Januari mendatang. Bagi Edward MacMahon, pengacara Sterling, apakah jaksa bisa melanjutkan kasus terhadap kliennya ini dengan situasi seperti ini. Sebab, Sterling didakwa karena atas pengungkapan yang tidak sah atas informasi pertahanan nasional dan sejumlah dakwaan lainnya pada tahun 2010.
Risen sebelumnya juga berusaha melawan --melalui proses hukum-- untuk membatalkan upaya paksa oleh jaksa agar dia bersaksi di pengadilan. Pengadilan banding memutuskan bahwa dia tetap harus bersaksi. Tapi, Mahkamah Agung tahun lalu menolak untuk menangani kasus ini.
Pada pertengahan Desember, setelah ada keputusan dari Jaksa Agung Eric Holder, jaksa yang menangani kasus Sterling ini mengatakan, mereka akan membatasi pertanyaan mereka terhadap Risen, dan tidak akan memintanya menyebutkan nama orang yang memberikan informasi secara anonim untuk buku itu.
Usai sidang, Risen mengatakan, dia tidak ingin memberikan informasi kepada pemerintah yang mungkin dapat digunakan sebagai alat untuk membuktikan atau menyangkal sebuah "mosaik" informasi yang coba ia susun dalam bukunya itu.
Haaretz.com | Abdul Manan
http://www.tempo.co/read/news/2015/01/07/116633382/Jurnalis-AS-Menolak-Ungkap-Nama-Sumbernya-di-CIA
Comments