Skip to main content

CIA Tutup Divisi Deklasifikasi Materi Sejarah

WASHINGTON - Kapak pemotongan anggaran telah jatuh ke salah satu divisi dari dinas intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), yang berfokus pada deklasifikasi materi sejarah. Penutupan ini dikhawatirkan akan membuat lebih sedikit pengungkapan kepada publik mengenai rahasia dan skandal intelijen dari arsip lembaga intelijen tersebut.

Historical Collections Division, nama divisi yang ditutup itu, selama ini sudah mendeklasifikasi (menetapkan sebuah file yang sebelumnya dikategorikan rahasia menjadi sudah tak rahasia lagi) dokumen soal mata-mata penting Uni Soviet (kini Rusia), maskapai penerbangan rahasia CIA dalam Perang Vietnam, krisis rudal Kuba, dan operasi besar lainnya. Tugas divisi ini nanti akan ditangani oleh kantor yang menangani permintaan menggunakan Undang Kebebasan Informasi Publik (Freedom of Information Act).

Para pejabat CIA mengatakan, mereka menutup divisi itu untuk mengakomodasi pemotongan anggaran federal yang diusulkan Gedung Putih dan Kongres tahun lalu untuk sebagai kesepakatan pengurangan defisit. Karena kesepakatan tidak terwujud, maka pemotongan anggaran lintas anggaran (yang dikenal dengan istilah sequester) akhirnya diberlakukan. "Hasil dari pemotongan anggaran itu, salah satu unsur dari program itu dialihkan ke unit yang lebih besar untuk menciptakan efisiensi, namun CIA akan terus melakukan pekerjaan penting ini," kata juru bicara CIA, Edward Price.

Dia mengatakan, CIA tetap berkomitmen untuk mengembang "misi kepentingan publik" dari deklasifikasi dokumen sejarah yang signifikan.

Namun para ahli luar mengkritik sikap CIA untuk menutup kantor yang biasanya banuak digunakan oleh akademisi, pengacara, dan sejarawan.

"Langkah ini adalah kerugian nyata bagi publik," kata Mark Zaid, seorang pengacara di Washington yang sering berperkara dengan CIA. Dia mengatakan kantor CIA yang menangani permintaan menggunakan Freedom Information Act "adalah yang paling menghalangi dan tidak ramah berdasarkan pengalaman saya berurusan dengannya selama dua dekade terakhir."

"Ini sangat disayangkan," kata Robert Jervis, seorang profesor di Columbia University yang memimpin CIA Historical Review Panel, yang memberikan saran kepada dinas intelijen itu soal deklasifikasi dokumen. "Akan ada sedikit informasi yang dibuka kepada publik. Kita seharusnya tidak menipu diri sendiri."

Karena anggaran CIA diklasifikasikan sebagai rahasia, tidak jelas berapa banyak pemotongan anggaran sehingga harus menutup divisi penting itu.

Berbeda dengan Pentagon, yang telah memaksa lebih dari 600.000 karyawan sipil-nya untuk mengambil cuti tanpa dibayar (furloughs), CIA tidak melakukan langkah semacam itu. Lembaga yang berkantor pusat di Langley, Virginia ini malah memotong pengeluaran di luar kontraktor, termasuk yang menangani pekerjaan deklasifikasi dokumen CIA.

Menurut Jervis, beberapa deklasifikasi diharuskan oleh hukum sehingga Historical Collections Division, yang berfokus pada kebijakan deklasifikasi yang melibatkan topik yang menarik perhatian peneliti, menjadi target paling mudah untuk terkena pemangkasan biaya.

Latimes.com | Abdul Manan

TEMPO.CO | JUM'AT, 23 AGUSTUS 2013 | 00:00 WIB

Comments

Popular posts from this blog

Melacak Akar Terorisme di Indonesia

Judul: The Roots of Terrorism in Indonesia: From Darul Islam to Jemaah Islamiyah Penulis: Solahudin Penerbit: University of New South Wales, Australia Cetakan: Juli 2013 Halaman: 236