Skip to main content

Hizbut Tahrir Demo Pemuatan Kartun Nabi Muhammad

Sabtu, 11 Pebruari 2006 | 12:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar... Teriakan takbir itu bergema dari sekitar dua ribu massa Hizbut Tahrir Indonesia yang menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (11/2) pagi. Mereka memprotes pemuatan kartun Nabi Muhammad di koran Jyllands-Posten Denmark pada September 2005.

Aksi ini berlangsung sejak pukul 09.00 WIB. Sebuah panggung cukup besar didirikan untuk orasi. Speaker berkekuatan tinggi diarahkan ke berbagai penjuru. Peserta aksi datang dari berbagai daearah sekitar Jakarta.

Sejumlah spanduk dibentangkan. Di antaranya bertuliskan: "Menghina nabi tidak selesai dengan meminta maaf. Kafir barat tidak akan berhenti menghina Nabi SAW dan Islam kecuali setelah ditundukkan khalifah Islam.” Mereka juga membawa bendera bertuliskan “Lailaha Illallah”.

Dalam orasinya, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Kholil Ridwan, menyampaikan soal sayembara yang akan memberi hadiah 100 kilogram emas kepada siapa saja yang bisa membunuh penanggungjawab pembuatan kartun Nabi Muhammad. “Hadiahnya bukan dari saya, tapi dari pemimpin militer Taliban. Siapa yang bersedia,” teriak Kholil Ridwan. Kontan saja ajakannya disambut panjang peserta aksi. “Sayaa...”

Kholil Ridwan, saat ditemui Tempo usai orasi mengatakan, sayembara dari pemimpin militer Taliban di Afganistan itu diketahuinya setelah ia membaca berita koran. Dia mengaku saat ini MUI belum bersikap resmi soal kartun tersebut. “Ketua kami, Umar Sihab, sudah menyerukan untuk menghentikan hubungan diplomatik dengan Denmark dan memboikot produk Denmark,” kata dia.

Menurut Juru Bicara Hizbut Tahrir, Muhammad Ismail Yusanto, ada sekitar 5 ribu massa yang dikerahkan. “Ini adalah aksi terbesar pertama,” kata dia. Sebelumnya, Hizbut Tahrir menggelar aksi di berbagai kota. Ini bukan aksi yang terakhir bagi Hizbut Tahrir. “Kita akan terus melakukan aksi. Sampai ada perkembangan lebih lanjut,” kata dia.

Abdul Manan

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2006/02/11/brk,20060211-73803,id.html

Comments

Popular posts from this blog

Melacak Akar Terorisme di Indonesia

Judul: The Roots of Terrorism in Indonesia: From Darul Islam to Jemaah Islamiyah Penulis: Solahudin Penerbit: University of New South Wales, Australia Cetakan: Juli 2013 Halaman: 236