Skip to main content

Identifikasi Pemerintah soal Kerusakan di Nias

Selasa, 29 Maret 2005 | 21:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Korban meninggal 100-200 orang (keterangan Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Jalil, (Selasa pagi). Menurut keterangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan laporan Wakil Bupati Nias Selasa pagi, korban meninggal 38 orang, 114 luka-luka. Sekitar 500 rumah hancur. Enam jembatan di Kota Gunung Sitoli ambruk dan jalur komunikasi lumpuh.

Instalasi air bersih baik, tapi pipa yang mensuplai air bersih ke instalasi rusak Listrik padam akibat PLTGU Belawan rusak. Akibat gempa, pembangkit yang berkapasitas 800 MW itu kehilangan daya 500 MW, sehingga yang tersisa 300 MW. Akibatya, terjadi pemadaman di Medan dan sekitarnya.

Jalan-jalan retak-retak dan tak berfungsi karena tiang-tiang listrik banyak yang tumbang Pelabuhan udara di Nias dan Simeleu tak bisa beroperasi karena lapangan retak-retak dan towernya tumbang. Sehingga alternatif pengiriman bantuan hanya melalui jalan laut dan udara (helikopter). Depo BBM di Nias hancur dan pipanya rusak berat. Pengiriman ke berbagai tempat terganggu karena jembatan ambruk

Tindakan Pemerintah: Menginstruksikan pejabat pemerintah daerah dan menteri terkait untuk melakukan proses tanggap darurat. Fokusnya adalah pada pengiriman bantuan makanan, melakukan evakuasi, merawat korban luka-luka dan memberikan perawatan medis untuk menyelamatkan sebanyak mungkin jiwa.

TNI mengerahkan 2 helikopter jenis Bell dan 2 jenis Superpuma. Satu dikirim ke Simeleu dan sisanya ke Nias. Untuk mengangkut bantuan, TNI kirim tiga KRI. Dua KRI berangkat Selasa (29/3) ini dengan membawa makanan dan obat-obatan. Satu KRI berangkat besok untuk membawa tambahan makanan dan air minum.

Abdul Manan - Tempo

Comments

Popular posts from this blog

Melacak Akar Terorisme di Indonesia

Judul: The Roots of Terrorism in Indonesia: From Darul Islam to Jemaah Islamiyah Penulis: Solahudin Penerbit: University of New South Wales, Australia Cetakan: Juli 2013 Halaman: 236