AJI dan MMC Minta Jurnalis Ikut Redakan Konflik di Ambon
TEMPO Interaktif, 28 April 2004
Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Maluku Media Center (MMC) menyerukan agar jurnalis dan media ikut meredakan konflik melalui pemberitaannnya. Oleh karena itu, jurnalis dan media diminta untuk tidak mengeksploitasi kasus Maluku sebagai komoditas pemberitaan.
Pernyataan ini disampaikan dalam siaran pers yang diterima Tempo News Room, 28 April 2004. Pernyataan ditandatangani oleh Ketua AJI Indonesia Eddy Suprapto dan Pjs. Program Officer MMC, Lely Imoliana Regina.
AJI menyatakan prihatin atas kerusuhan yang kembali terjadi di Maluku, Minggu (25/4), yang hingga kini belum mereda. Insiden itu merusak rasa aman dan kedamaian yang telah dinikmati masyarakat Maluku belakangan ini. Kerusuhan ini, selain membuat beberapa harta masyarakat melayang, juga mengakibatkan puluhan orang meninggal.
Dalam siaran pers itu, AJI dan MMC meminta agar pemerintah dan aparat keamanan untuk segera menangani kerusuhan dan mengembalikan keamanan dan ketertiban. termasuk menjaga segala aset dan hak milik masyarakat. Aparat keamanan juga diminta untuk menindak pelaku kerusuhan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
AJI dan MMC juga mengingatkan seluruh media dan jurnalis di Maluku untuk ikut meredakan konflik di tengah masyarakat dan tidak mengeksploitasi konflik Maluku sebagai komoditas. Kepada masyarakat juga diminta untuk menanggapi isu separatisme RMS secara proposional dan menyerahkan penanganannya kepada aparat penegak hukum. Masyrakat diminta untuk tidak terprovokasi isu-isu yang bisa memicu kekerasan dan konflik sosial.
Abdul Manan - Tempo News Room
Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Maluku Media Center (MMC) menyerukan agar jurnalis dan media ikut meredakan konflik melalui pemberitaannnya. Oleh karena itu, jurnalis dan media diminta untuk tidak mengeksploitasi kasus Maluku sebagai komoditas pemberitaan.
Pernyataan ini disampaikan dalam siaran pers yang diterima Tempo News Room, 28 April 2004. Pernyataan ditandatangani oleh Ketua AJI Indonesia Eddy Suprapto dan Pjs. Program Officer MMC, Lely Imoliana Regina.
AJI menyatakan prihatin atas kerusuhan yang kembali terjadi di Maluku, Minggu (25/4), yang hingga kini belum mereda. Insiden itu merusak rasa aman dan kedamaian yang telah dinikmati masyarakat Maluku belakangan ini. Kerusuhan ini, selain membuat beberapa harta masyarakat melayang, juga mengakibatkan puluhan orang meninggal.
Dalam siaran pers itu, AJI dan MMC meminta agar pemerintah dan aparat keamanan untuk segera menangani kerusuhan dan mengembalikan keamanan dan ketertiban. termasuk menjaga segala aset dan hak milik masyarakat. Aparat keamanan juga diminta untuk menindak pelaku kerusuhan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
AJI dan MMC juga mengingatkan seluruh media dan jurnalis di Maluku untuk ikut meredakan konflik di tengah masyarakat dan tidak mengeksploitasi konflik Maluku sebagai komoditas. Kepada masyarakat juga diminta untuk menanggapi isu separatisme RMS secara proposional dan menyerahkan penanganannya kepada aparat penegak hukum. Masyrakat diminta untuk tidak terprovokasi isu-isu yang bisa memicu kekerasan dan konflik sosial.
Abdul Manan - Tempo News Room
Comments