Yang Pernah Hilang yang Kini Jadi Doktor
Lucas da costa resmi menyandang gelar doktor setelah mempertahankan disertasinya, "Analisis pengaruh konfigurasi Organisasi terhadap Tingkat Excellence", di Universitas Airlangga, Surabaya, pada 6 Mei lalu. Putra Timor Timur ini dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan. Dengan demikian, dialah doktor pertama Timor Timur di Universitas Airlangga. Sebagai tanda sukacita, Ikatan Mahasiswa Pelajar Timor Timur (IMPETTU)menghadiahi dia sebuah karangan bunga.
Ada rasa haru di Aula Pascasarjana Universitas Airlangga sesudah Lucas dinyatakan lulus oleh tim penguji. Penyebabnya: dia menjadi doktordisaat cerita orang hikang ramai dibicarakan orang. Ayah Nani Rolanda Paula da Cruz e Costa dan Liberto Guerra Maria da Costa ini pun juga pernah diculik dan hilang. Keluarga dan kawan-kawannya di IMPETTU pernah kehilangan jejaknya dan mencari kemana-mana. Namun, waktu muncul kembali Lucas mengatakan habis di rampok, bukan diculik hilang. "Ya, saya korban, pernah di rampok. Tapi, saya enggak apa-apa. Saya kehilangan satu mobil beserta isinya. Tapi, kan, saya mendapat doktornya. Jadi, pas. Saya merasa tidak kehilangan apa-apa," ujarnya.
Setelah penculikan, Lucas memilih untuk tutup mulut. Pengaduan keluarganya ke Lembaga Bantuan Hukum Surabaya juga ditarik dua minggu kemudian. "Mungkin dia sudah punya komitmen tentang soal itu," kata Yudi Burhan, Ketua Divisi Hak Sipil dan Politik Lembaga Bantuan Hukum surabaya.
Lucas lahir di Timor Timur pada 11 Januari 1952. Selulus dari Sekolah Kesehatan Dr. Carvallo, Dili, ia mengambil S-1 Ekonomi di Universitas Pendidikan Nasional Denpasar dan kemudian S-2 di Universitas Airlangga. Ia pernah memimpin rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, Ketua Tim Palang Merh Internasional, dan Ketua Tim United Nation Children's Fund. Dari 1991 sampai sekarang, ia menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi di Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya.
Laporan Abdul Manan
D&R, Edisi 980516-039/Hal. 69 Rubrik Luar Negeri
Ada rasa haru di Aula Pascasarjana Universitas Airlangga sesudah Lucas dinyatakan lulus oleh tim penguji. Penyebabnya: dia menjadi doktordisaat cerita orang hikang ramai dibicarakan orang. Ayah Nani Rolanda Paula da Cruz e Costa dan Liberto Guerra Maria da Costa ini pun juga pernah diculik dan hilang. Keluarga dan kawan-kawannya di IMPETTU pernah kehilangan jejaknya dan mencari kemana-mana. Namun, waktu muncul kembali Lucas mengatakan habis di rampok, bukan diculik hilang. "Ya, saya korban, pernah di rampok. Tapi, saya enggak apa-apa. Saya kehilangan satu mobil beserta isinya. Tapi, kan, saya mendapat doktornya. Jadi, pas. Saya merasa tidak kehilangan apa-apa," ujarnya.
Setelah penculikan, Lucas memilih untuk tutup mulut. Pengaduan keluarganya ke Lembaga Bantuan Hukum Surabaya juga ditarik dua minggu kemudian. "Mungkin dia sudah punya komitmen tentang soal itu," kata Yudi Burhan, Ketua Divisi Hak Sipil dan Politik Lembaga Bantuan Hukum surabaya.
Lucas lahir di Timor Timur pada 11 Januari 1952. Selulus dari Sekolah Kesehatan Dr. Carvallo, Dili, ia mengambil S-1 Ekonomi di Universitas Pendidikan Nasional Denpasar dan kemudian S-2 di Universitas Airlangga. Ia pernah memimpin rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, Ketua Tim Palang Merh Internasional, dan Ketua Tim United Nation Children's Fund. Dari 1991 sampai sekarang, ia menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi di Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya.
Laporan Abdul Manan
D&R, Edisi 980516-039/Hal. 69 Rubrik Luar Negeri
Comments