Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
14 June 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Lugovoi: Alexander Litvinenko Bukan Leon Trotsky!

Lugovoi: Alexander Litvinenko Bukan Leon Trotsky!

Abdul Manan12 March 2013
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Moskow – Andrei Lugovoi, tersangka utama kasus pembunuhan mantan agen rahasia Russia, Alexander Litvinenko, tak mau lagi bekerjasama dengan Inggris yang sedang melakukan penyelidikan lagi atas kasus itu. Dalam konferensi pers di Moskow, Senin 11 Maret 2013, Lugovoi mengatakan, tekanan politik dan kerahasiaan dalam pengusutan kasus ini membuatnya merasa tak bisa membersihkan namanya dalam kasus itu.
Litvinenko adalah perwira intelijen KGB –kini Federal Security Service (FSB)– yang kemudian menjadi pengkritik Kremlin, dan meninggal di London tahun 2006 setelah minum teh yang mengandung zat radioaktif polonium-210 di sebuah hotel di London. Keluarganya meyakini Pemerintah di Kremlin berada di balik pembunuhan itu.

Inggris menyebut Lugovoi, mantan perwira KGB yang kini menjadi anggota Parlemen Russia, dan pengusaha Dmitry Kovtun sebagai tersangka utama. Keduanya beberapa jam sebelumnya bertemu Litvinenko sebelum akhirnya ia jatuh sakit. Lugovoi dan Kovtun menolak tuduhan itu dan tak bersedia menghadiri pemeriksaan di Inggris. Russia juga menolak permintaan London untuk mengekstradisi keduanya.

Lugovoi juga mengejek media Inggris yang menyatakan bahwa pemerintah Rusia yang memerintahkan pembunuhan terhadap Litvinenko. “Litvinenko bukan Trotsky. Ia tidak memiliki nilai yang begitu tinggi yang membuat agen rahasia berusaha memburunya,” tambahnya, mengacu pada saingan kuat Joseph Stalin yang dibunuh di Meksiko tahun 1940.

Leon Trotsky lahir tahun 1877, dan berumur empat puluh tahun ketika revolusi Rusia pecah. Bersama Vladimir Ilyich Ulyanov, ia mengorganisir gerakan yang akhirnya berujung pada lahirnya rezim Uni Soviet. Ketika Lenin meninggal, pengaruh Trotsky dirusak. Perselisihannya dengan Partai Komunis lebih terbuka. Dia diusir dari partai pada tahun 1927, dikirim ke Alma Ata, di Siberia, sebelum akhirnya dideportasi dari Uni Soviet.

Ia tinggal sebagai pengasingan di Meksiko sebelum akhirnya meninggal pada 22 Agustus 1940. Ia diserang secara tiba-tiba oleh Franck Johnson dengan kapak dengan dua ujung runcing saat keduanya minum teh, yang menyebabkan tengkoraknya retak bahu kanan dan lutut kanannya terluka.

Pengawalnya mengingat kata-kata terakhir Trotsky sebelum pingsan: “Saya rasa Stalin menyelesaikan pekerjaan yang dimulainya.”

Washington Post | Guardian | Abdul Manan

TEMPO.CO | SELASA, 12 MARET 2013 | 22:19 WIB

Alexander Litvinenko Andrei Lugovoy Federal Security Service (FSB) Rusia KGB Leon Trotsky Vladimir Ilyich Ulyanov
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Novel Doctor Zhivago dan Propaganda CIA

3 April 2019

Korespondensi Pribadi Thatcher dan Eks Agen KGB Dibuka

6 January 2015

Lima Halaman Menunjuk ke Moskow

28 April 2014

Misteri Mata-mata KGB di Tubuh FBI

29 October 2013

KGB ‘Rekrut’ Dua Politikus Australia sebagai Agen

16 October 2013

Marina Litvinenko Menuntut Ada Penyelidikan Publik

7 October 2013
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.