Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
20 June 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Spy Stories»Inggris Miliki Markas Pengintaian di Timur Tengah

Inggris Miliki Markas Pengintaian di Timur Tengah

Abdul Manan24 August 2013
Markas GCHQ di Inggris. Foto: David Goddard/Getty Images
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

London – Inggris mengoperasikan jaringan pengintaian rahasia di Timur Tengah, yang itu merupakan bagian dari proyek senilai US$ 1,5 milyar, kata laporan yang ditulis oleh media Inggris, Independent. Pangkalan ini melakukan penyadapan dan mengumpulkan surat elektronik, catatan panggilan telepon, dan lalu lintas web untuk intelijen Barat.

Proyek rahasia untuk memmonitor internet ini masih berlangsung dan dilakukan oleh badan intelijen Inggris yang terkait dengan soal komunikasi, Government Communications Headquarters (GCHQ). Independent menulis berita itu berdasarkan dokumen yang dibocorkan Edward Snowden.

Namun Jumat (23/08/2013) lalu, media Inggris, Guardian menerbitkan komentar Glenn Greenwald yang menampik kemungkinan bahwa Snowden sebagai pembocor informasi tersebut. Greenwald adalah jurnalis Guardian yang semula bertemu Snowden dan pertama kali menulis berita soal pembocoran program penyadapan rahasia yang dilakukan partner GCHQ di Amerika Serikat, yaitu National Security Agency (NSA).

Laporan Independent mengatakan bahwa pangkalan mata-mata itu dapat mencegat data, dari satelit dan kabel serat optik bawah laut yang melewati Timur Tengah. Data itu kemudian akan disalin ke tempat penyimpanan komputer besar, “buffer.” Setelah itu, data itu lantas dianalisis dan diteruskan kepada CGHQ, dan nantinya dibagi kepada National Security Agency (NSA).

Inggris berpendapat bahwa pangkalan itu adalah pusat “perang melawan teror” negara Barat dan sangat membantu dengan memberi “peringatan dini” ketika datang kemungkinan adanya serangan. Pangkalan itu juga dapat memperoleh akses ke kabel bawah laut yang melewati daerah ini.

Sumber-sumber intelijen Inggris mempertahankan pangkalan itu untuk secara ketat memantau informasi terkait masalah “keamanan, teror, dan kejahatan terorganisir.”

Dalam artikel itu, Independent menjelaskan bahwa mereka tidak mengungkapkan lokasi persis dari markas itu. Media Inggris itu juga mengaku menerima 50.000 dokumen rahasia soal GCHQ yang dibocorkan oleh Snowden, yang banyak diantaranya diunduh dari “sebuah situs informasi Wikipedia gaya internal yang disebut GC-Wiki” pada tahun 2012.

Kepedulian utama Inggris adalah bahwa lokasi rahasia dari pangkalan pengintaiannya di Timur Tengah akan diketahui publik, kata Independent.

Pangkalan itu merupakan bagian dari proyek besar pengamatan senilai US$ 1,5 miliar, dengan sandi “Tempora”, yang tujuannya besarnya adalah melakukan pencegatan komunikasi secara global.

Pangkalan di Timur Tengah itu dibuat setelah ada surat perintah yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband. Surat itu memberi izin kepada GCHQ untuk memantau, menyimpan, dan menganalisis data yang melewati kabel serat optik yang menghubungkan internet di seluruh dunia.

Surat itu memungkinkan GCHQ untuk mengumpulkan informasi tentang “niat politik kekuatan asing, terorisme, proliferasi, tentara bayaran, perusahaan militer swasta, dan penipuan keuangan yang serius.”

Lisensi itu diperbarui setiap enam bulan dan Menteri Luar Negeri Inggris memiliki wewenang mengubah sesuai keinginannya.

Russia Today | Abdul Manan

TEMPO.CO | SABTU, 24 AGUSTUS 2013 | 23:33 WIB

Edward Snowden GCHQ National Security Agency (NSA) Tempora
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Firma Konsultan Ancaman Spionase Bagi Cina

19 April 2024

10 Film Mata-mata Pilihan di Netflix

8 April 2024

Austria Ingin Memperluas Undang Undang Spionase

7 April 2024

Jaksa Taipei Banding Kasus Mata-mata Cina

4 April 2024
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.