Korea Selatan berhasil meluncurkan satelit mata-mata militer buatan dalam negeri keempatnya dari pangkalan antariksa Amerika Serikat di Florida, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam siaran persnya, Selasa. Seperti dilansir kantor berita Yonhap, peluncuran ini sebagai upaya untuk memperkuat kemampuan pengawasan independennya terhadap Korea Utara.
Roket SpaceX Falcon 9, yang membawa satelit mata-mata tersebut, lepas landas pada pukul 8:48 malam hari Senin (waktu AS) dari Stasiun Antariksa Cape Canaveral dan menempatkan satelit ke orbit 15 menit kemudian.
Satelit yang diluncurkan tersebut pertama kali berkomunikasi dengan stasiun darat 56 menit setelah lepas landas, dan berikutnya pada pukul 11:27 malam, yang menunjukkan bahwa satelit tersebut beroperasi normal.
“Ini antisipasi untuk memperkuat operasi kelompok satelit, bersama dengan tiga satelit yang beroperasi normal, dan meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi tanda-tanda provokasi Korea Utara,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Otoritas militer juga memperkirakan peluncuran terbaru ini akan semakin meningkatkan kemampuan militer Korea Selatan untuk menemukan, mengidentifikasi, dan menyerang target, dengan pengamatan aktivitas militer Korea Utara secara lebih tepat waktu dan akurat.
Satelit radar aperture sintetis (SAR) ini adalah satelit militer keempat yang diluncurkan. Rencananya, Korea Selatan akan menempatkan lima satelit mata-mata sampai akhir tahun ini guna memantau Korea Utara dengan lebih baik dan membantu mengurangi ketergantungannya pada citra satelit AS.
Korea Selatan meluncurkan satelit mata-mata pertamanya pada Desember 2023, yang dilengkapi dengan sensor elektro-optik dan inframerah yang mampu menangkap gambar terperinci. Tahun 2024 lalu, Korea Selatan meluncurkan dua satelit lagi dengan sensor SAR yang mengumpulkan data tanpa mempedulikan kondisi cuacanya.
Korea Selatan bermaksud meluncurkan satelit kelima, yang akan dilengkapi dengan sensor SAR, akhir tahun ini. Setelah kelima satelit tersebut ditempatkan di orbit, Korea Selatan diharapkan dapat memantau Korea Utara setiap dua jam.
Langkah ini dilakukan saat Korea Utara juga meningkatkan upaya untuk memperoleh kemampuan pengintaian berbasis ruang angkasa terhadap musuh-musuhnya.
Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya, Malligyong-1, pada November 2023 dan berjanji untuk meluncurkan tiga satelit mata-mata lagi pada 2024. Upayanya pada Mei 2024 berakhir dengan kegagalan ketika salah satu roketnya meledak, termasuk satelit yang dibawanya.