Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
23 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Spy Stories»Geronimo: E.K.I.A…!

Geronimo: E.K.I.A…!

Abdul Manan21 April 2019
No Easy Day. Foto: https://www.usatoday.com/story/news/nation-now/2016/08/20/ex-seal-pay-66-million-case-over-book-osama-bin-laden-raid/89042306/
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

No Easy Day: The Firsthand Account of the Mission That Killed Osama bin Laden
Penulis: Mark Owen dan Kevin Maurer
Penerbit: Penguin Books
Terbit: 2012, 316 halaman

Mark Owen tak akan pernah bisa melupakan hari Selasa 11 September 2001 itu. Ia baru masuk baraknya di pangkalan Amerika Serikat di Okinawa, Jepang, seusai latihan rutin. Sebagai anggota pasukan khusus Navy SEALs yang kenyang digempur kejamnya latihan di pelosok Thailand, Filipina, Timor Timur, dan Australia, matanya menangkap sesuatu yang tak biasa. Di layar televisi, dia melihat dua jet komersial berurutan menghantam menara kembar World Trade Center, New York, hingga rontok.

Selasa jahanam itu–dunia kemudian mengenalnya sebagai tragedi 9/11–telah membakar kemarahan Owen. Dia bertekad, suatu ketika, harus terlibat langsung memburu, lalu membunuh Usamah bin Ladin, tokoh Al-Qaidah di balik tragedi yang memakan korban nyawa lebih dari 3.000 orang itu.

Impian Owen menjadi kenyataan. Ia bahkan terpilih sebagai salah satu komandan dari dua regu yang masing-masing beranggotakan 24 orang dari Navy SEALs Team Six. Dua tim inilah yang bertugas menyerbu sarang Usamah di Abbottabad, Pakistan, 1 Mei 2011. Bagian penyerbuan ini menjadi kisah utama buku Mark Owen dan Kevin Maurer, No Easy Day: The Firsthand Account of the Mission That Killed Osama bin Laden.

Owen sebetulnya hanya nama samaran. Untuk alasan keamanan, dia menyembunyikan nama aslinya, Matt Bissonnette. Tapi bukan hanya nama yang dia sembunyikan. Detail-detail teknik operasi yang bisa membahayakan anggota SEALs bila dibuka ke publik juga dia tutupi. Toh, dengan pembatasan begitu pun, buku ini tetap sarat pembeberan berbagai teknik latihan dan manuver pasukan khusus yang terkenal itu. Membaca buku ini, kita seolah-olah diajak menonton film laga ala Hollywood.

No Easy Day hanya satu dari beberapa buku tentang perburuan Usamah yang telah terbit. Ada Manhunt: The Ten-Year Search for Bin Laden–from 9/11 to Abbottabad (2012) oleh Peter Bergen, SEAL Target Geronimo: The Inside Story of the Mission to Kill Osama bin Laden (2011) oleh Chuck Pfarrer, dan The Finish: The Killing of Osama bin Laden (2012) oleh Mark Bowden. Tapi No Easy Day satu-satunya buku yang ditulis oleh pelaku langsung penyerbuan terhadap buron paling dicari Amerika itu.

Meski berkisah tentang penyerbuan Usamah, Owen hanya menulis soal ini dalam 11 bab terakhir dari total 19 bab buku. Separuh bagian awal buku adalah kisah Owen, dari menjalani rekrutmen sebagai anggota militer, masuk seleksi sebagai anggota tim SEALs, hingga kisah-kisah latihan dan operasi tempur di berbagai belahan dunia. Baru mulai bab 9 dia memasukkan tahap-tahap awal operasi memburu Bin Ladin. Tapi, dengan gaya menulis yang dingin dan tanpa emosi, ia mampu menyambungkan dua bagian yang sebetulnya tak berhubungan itu.

Owen berkisah, perintah bersiap sudah diterima Navy SEALs Team Six sejak awal April, sebulan sebelum penyerbuan sesungguhnya. Hari-hari itu adalah hari misterius karena tak satu pun tahu mereka sedang berlatih untuk operasi apa. Meski Owen sudah menduga ini adalah persiapan memburu Bin Ladin, semua anggota regu baru tahu target operasi sehari sebelum tanggal penyerbuan.

Berangkat dari pangkalan udara Amerika di Bagram, Afganistan, dua helikopter Black Hawk UH-60 mengangkut 24 anggota SEALs, plus satu penerjemah dan anjing pelacak, sebagai tim penyerang. Jumlah anggota SEALs yang sama diangkut menggunakan helikopter CH-47 Chinooks, sebagai pasukan cadangan. Terbang di kegelapan malam, mereka tiba di kediaman Usamah pada dinihari 1 Mei 2011.

Penyerbuan itu sukses meski, saat mencoba mendarat, salah satu Black Hawk terperosok. Namun semua anggota SEALs bisa meneruskan operasi. Usamah adalah target terakhir yang dapat mereka bunuh. “Geronimo, E.K.I.A. (Enemy Killed in Action),” bisik pemimpin regu melapor ke Washington, DC, ketika memastikan “Geronimo” pemimpin Al-Qaidah itu telah tewas.

Semua detail operasi penyerbuan–lebih tepat pembunuhan–ini ditulis dengan dingin. Owen menggambarkan seluruh fragmen seperti sedang melukis kanvas dalam diam. Dalam bagian operasi Geronimo, juga dalam bagian operasi-operasi sebelumnya, Owen pernah bertanya, minimal kepada hati nuraninya, untuk apa semua operasi yang mereka jalani itu. Dalam kanvas Owen ini, anggota SEALs memang terlukis sempurna sebagai mesin pembunuh. Cari, kepung, hancurkan. E.K.I.A…!

Resensi ini dimuat di Majalah Tempo edisi 6 Mei 2013

Al-Qaidah Mark Owen Osama bin Laden US Navy SEALs
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Firma Konsultan Ancaman Spionase Bagi Cina

19 April 2024

10 Film Mata-mata Pilihan di Netflix

8 April 2024

Austria Ingin Memperluas Undang Undang Spionase

7 April 2024

Jaksa Taipei Banding Kasus Mata-mata Cina

4 April 2024
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.