Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
14 June 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Publik Australia Desak Abbott Minta Maaf

Publik Australia Desak Abbott Minta Maaf

Abdul Manan20 November 2013
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA – Terbukanya kasus penyadapan dinas intelijen Australia terhadap komunikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan orang-orang dekatnya memicu ketegangan politik. Publik Australia, termasuk mantan pejabat dan akademikus, berpendapat, Perdana Menteri Tony Abbott seharusnya meminta maaf kepada Indonesia untuk menjaga hubungan baik kedua negara.

Dalam sebuah polling yang dilakukan media Australia, Sydney Morning Herald, mayoritas (63 persen) responden menginginkan pemerintah di Canberra memohon maaf kepada Indonesia. Hanya 38 persen dari 5.648 responden, yang mengikuti polling itu hingga kemarin malam, mengatakan tidak harus minta maaf.

Mantan Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr menggambarkan pertikaian diplomatik ini sebagai “bencana”. Dia mendesak pemerintah Abbott segera meminta maaf. Ia juga menyarankan agar Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop “menemukan kata-kata yang tepat untuk meminta maaf”.

Profesor Damien Kingsbury, ahli Indonesia dari Deakin University Damien, mengakui hubungan dua negara ini berada dalam krisis. “Ini bencana,” kata Kingsbury. Ia setuju dengan pandangan Carr bahwa Bishop seharusnya meminta maaf kepada Indonesia.

Perdana Menteri Tony Abbott kemarin menyatakan tetap tidak akan meminta maaf. “Australia tidak bisa diharapkan untuk meminta maaf atas langkah-langkah yang kami ambil untuk melindungi negara kami saat ini atau masa lalu,” kata Abbott di depan parlemen Australia di Canberra.

SBY dalam akun Twitter-nya mengatakan, “Juga menyesalkan pernyataan Perdana Menteri Australia yang meremehkan soal penyadapan terhadap Indonesia, tanpa adanya penyesalan.”

Skandal penyadapan ini terkuak kepada publik setelah Guardian dan Kelompok Fairfak Media, Senin lalu, melansir berita bahwa Australian Signal Directorate menyadap percakapan telepon Yudhoyono. Informasi ini berdasarkan dokumen yang dibocorkan mantan analis badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), Edward Snowden.

SYDNEY MORNING HERALD | ABC.NET.AU | ABDUL MANAN

KORAN TEMPO | 20 November 2013
penyadapan spionase Susilo Bambang Yudhoyono Tony Abbott
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Dari Balik Gedung Minim Jendela

26 August 2018

Pasal Spionase untuk Sang Dokter

16 April 2018

Rahasia Pertemuan Setelah Grasi

13 February 2017

Swedia: Sepertiga Delegasi Rusia adalah Mata-mata

20 March 2015

Korespondensi Pribadi Thatcher dan Eks Agen KGB Dibuka

6 January 2015

Intelijen Inggris Buka Dokumen Soal Mata-mata Legendaris, Mata Hari

30 April 2014
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.