Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
23 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Menunggu Observasi Jiwa Arthur

Menunggu Observasi Jiwa Arthur

Abdul Manan13 October 1996
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
MICHAEL Arthur Hityahubessy menjalani kehidupan layaknya orang normal. “Kerja saya sekarang mengkoordinasi tempat parkir di kawasan ini,” kata Arthur, saat ditemui D&R di depan ruang pamer motor Yamaha di Jalan Basuki Rachmat, Malang, Jawa Timur. Padahal, status mantan petinju nasional tersebut saat ini adalah tahanan Kejaksaan Negeri Malang. Perkaranya di PN Malang juga belum tuntas.

Tak hanya itu, perkara yang menyeret Arthur ke meja hijau tergolong perkara berat: membunuh anaknya sendiri, Dewinta Nurmalasari, dua setengah tahun. Peristiwa nahas itu terjadi medio Agustus 1995 lalu. Kala itu, bagaikan kerasukan setan, Arthur memukuli kepala anaknya dengan lonjoran besi. Akibatnya, Dewi tewas seketika.

Setelah melakukan aksi brutalnya, Arthur mencoba melarikan diri. Untunglah, sejumlah warga dan petugas Polresta Malang berhasil membekuknya. Tak lama kemudian, ia diadili di PN Malang. Dalam proses persidangan, pengacaranya, Budi Kusumaningatik, mengajukan penetapan agar Arthur diobservasi untuk mengetahui kondisi kejiwaannya. Menurut Budi, ketika ditahan LP Lowokwaru, penyakit kliennya sering kumat. Malah, pernah dalam 1 hari, Arthur mengalami kejang sampai 8 kali.

Permohonan Budi itu ternyata dikabulkan hakim. Maka, Arthur pun dikirim ke RS Jiwa Sumber Porong, Lawang, untuk diobservasi. Tapi, selama dirawat di rumah sakit, Arthur berkali-kali melarikan diri. “Tapi, biasanya, ia selalu kembali lagi,” kata Direktur RS Jiwa Lawang, Dokter Pandu Setiawan. Terakhir, awal Juni lalu, Arthur kembali kabur dan belum kembali sampai sekarang. “Terus terang, kami tidak mampu mengawasinya. Karena itu, kami minta bantuan kejaksaan,” kata Pandu.

Kaburnya Arthur sebenarnya tak jauh-jauh. Ia juga gampang ditemui di tempat mangkalnya, di depan ruang pamer tadi. “Masak, saya dikumpulin sama orang stres? Nanti, malah ikut-ikutan stres,” kata Arthur sambil tertawa, ketika ditanya soal seringnya ia kabur dari rumah sakit. Lalu, bagaimana soal pembunuhan yang dilakukannya? “Aku sendiri heran, kok, bisa. Padahal, aku sendiri sayang setengah mati sama anakku itu,” kata Arthur. Ketika peristiwa itu terjadi, menurut Arthur, ia tidak ingat apa-apa. Biasanya, bila penyakitnya kumat, ia sampai lupa diri dan baru sadar kembali setelah pingsan. “Kata dokter, penyakit itu akibat seringnya kepalaku mengalami benturan, semasa aktif bertinju,” kata Arthur lagi.

Sampai saat ini, Arthur belum pernah lagi mendapat panggilan sidang dari pengadilan. Jaksa sendiri belum membuat tuntutan terhadap Arthur. Yang jelas, menurut Jaksa Azhar, pihaknya tak akan terpengaruh hasil observasi tim dokter rumah sakit jiwa. “Tapi, perbuatannya bisa dipertanggungjawabkan seacara hukum atau tidak,” kata Azhar, diplomatis.

Laporan Abdul Manan (Surabaya)

D&R, Edisi 961012-009/Hal. 33 Rubrik Hukum

Social
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

KIARA: Pemerintah Tak Berpihak kepada Nelayan

28 December 2010

Morality plays

21 March 2006

Tensi Tinggi di Antara Pasal Lonjong

20 March 2006

Berjuang dengan Usulan

20 March 2006

A Revolutionary Move

27 February 2006

Not a Magic Wand

27 February 2006
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.