Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
23 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»KIARA: Pemerintah Tak Berpihak kepada Nelayan

KIARA: Pemerintah Tak Berpihak kepada Nelayan

Abdul Manan28 December 2010
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

SELASA, 28 DESEMBER 2010 | 10:15 WIB

Foto: Radio Nederland
TEMPO Interaktif, Jakarta – Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) menilai pemerintah tidak menunjukkan keberpihakannya kepada nelayan. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal KIARA, Riza Damanik, dalam catatan akhir tahun 2010 yang diterima Tempo, Selasa (28/12/2010).
Menurut Riza, ketidakberpihakan ini ditunjukkan dengan berkurangnya kepedulian negara terhadap keselamatan nelayan. Hingga September 2010, KIARA mencatat sedikitnya 68 nelayan dinyatakan hilang dan meninggal dunia di laut akibat cuaca ekstrem. 
Hal ini diperparah dengan rusaknya ekosistem pesisir yang diperburuk oleh rendahnya kemauan politik pemerintah untuk menindak pelaku kejahatan kelautan. Akibatnya, kerusakan lingkungan hidup semakin parah dan penghasilan masyarakat kepulauan pun semakin terancam.
Kinerja pengawasan tindak pidana pencurian ikan dalam setahun terakhir juga dianggap tak memadai. KIARA menyebut salah satunya adalah dilepaskannya 7 pencuri ikan asal Malaysia setelah ditukar guling dengan 3 petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 13 Agustus 2010. 
Hal lain yang dicatat KIARA adalah dialihkannya pos anggaran pengawasan perikanan KKP 2010 sebesar Rp 40 miliar ke perikanan budidaya serta adanya keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan yang mengalihkan secara bertahap peran pengawasan tindak pidana perikanan dari KKP.
Riza berpendapat, jika tidak ada perbaikan memadai, korban hilang dan meninggal di laut akibat cuaca ektsrem seperti tahun 2010 akan meningkat di tahun depan. Waktu melaut nelayan akan terus berkurang, bahkan dimungkinkan kurang dari 160 hari di tahun 2011.
Jumlah nelayan tradisional Indonesia juga berpeluang menyusut hingga kurang dari 2,7 juta jiwa pada tahun 2011 mendatang. Otomatis, pasokan ikan untuk konsumsi dalam negeri akan mengalami goncangan yang itu ditandai dengan terus membesarnya impor ikan segar dan olahan ke dalam negeri.
Menurut Riza, nelayan tradisional berkontribusi lebih dari 75 persen ikan untuk keperluan dalam negeri. Oleh karena itu, Ia mendesak pemerintah menunjukkan keberpihakan kepada nelayan. Antara lain dengan memberi modal usaha untuk produksi dan pengolahan, mengupayakan adanya asuransi iklim dan jiwa, memberikan subsidi BBM dan biaya produksi, memberikan insentif penjualan harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan, menghapus pungutan perikanan dan memberi jaminan penggantian kapal bila terjadi kerusakan. 
Abdul Manan
Social
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Morality plays

21 March 2006

Tensi Tinggi di Antara Pasal Lonjong

20 March 2006

Berjuang dengan Usulan

20 March 2006

A Revolutionary Move

27 February 2006

Not a Magic Wand

27 February 2006

Bukan Lampu Aladin

26 February 2006
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.