Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
14 June 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Jawa Timur dan Seribu Perampokan

Jawa Timur dan Seribu Perampokan

Abdul Manan23 August 1997
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
Jawa Timur dinobatkan sebagai provinsi terjahat. Antara Mei dan Juni 1997 saja sudah terjadi perampokan nasabah bank 20 kali.

SEBUAH provinsi dengan rekor kejahatan yang kelewat tinggi adalah sebuah masalah besar. Itulah yang menimpa Jawa Timur yang beribu Kota Surabaya. Belum lama ini, Mabes Polri menobatkan Jawa Timur sebagai provinsi terjahat di Indonesia. Maksudnya: daerah dengan tingkat kriminalitas tertinggi.

Prestasi unik bagi provinsi terbanyak penduduknya itu didasarkan pada catatan kriminalnya dalam dua tahun terakhir. Perhatikan. Sampai akhir 1996, Jawa Timur membukukan 11.285 kali tindak kejahatan. Adapun sejak Januari sampai Mei 1997, angka itu sudah mencapai 9.358.

Bersamaan dengan pengumuman itu, Polwil Surabaya memperingati masyarakat agar waspada terhadap tiga jenis kejahatan, yaitu perampokan nasabah bank, pembunuhan, dan pemerkosaan. Sejak Januari hingga Mei 1997, tiga jenis kejahatan itu membukukan catatan masing-masing 11 kasus, 13 kasus, dan tujuh kasus.
Khusus untuk perampokan nasabah bank, menjelang dan sehabis pemilihan umum kemarin tercatat 20 kasus, yaitu 11 kali pada Mei dan sembilan kasus pada Juni 1997. Polisi juga menaksir kerugian materiil sebesar Rp 1,5 miliar.

Polisi patut memperingatkan masyarakat karena penjahat di Jawa Timur memang dikenal nekat. Terutama perampok nasabah bank. Mereka bukan saja nekat menjarah korbannya dalam keramaian pada siang hari, tapi juga acap kali mengancam jiwa para korbannya dengan senjata tajam maupun api. Berikut ini adalah contohnya.

Siang itu, 30 Juni 1997, Wanto, 35 tahun, dan Ugeng Lukito, 35 tahun, keduanya karyawan PT Indolok Bakti Utama, baru mengambil uang di Bank Central Asia Cabang Tunjungan, Surabaya. Ketika korban membelokkan motornya ke Jalan Kartini, tiba-tiba mereka dijegal dua pengendara motor Yamaha FIZ. Belum lagi sadar apa yang terjadi, dua orang pengendara motor Yamaha RX King mengayunkan gobangnya ke tali tas yang dililitkan ke tubuh Wanto. Dalam sekejap, plaass… uang tunai Rp 7,8 juta raib disambar perampok.

Masih Juni, dua perampokan bersenjata terjadi berbarengan. Korbannya bernama Hartono, karyawan UD Muria Delapan. Sepulang dari bank, Hartono dirampok oleh enam pria bermotor dan kehilangan uang Rp 5 juta. Yang kedua adalah Lilik Ernawati, guru SMA PGRI Kemayoran Baru. Ibu guru itu dicegat tiga lelaki bersenjata golok persis di depan kantor Bank Tabungan Pensiunan Negara. Tas Lilik berisi uang Rp 400 ribu dan kalung emas senilai Rp 1,5 juta raib disambar penjahat yang kabur dengan motor. Beberapa hari kemudian, secara beruntun, para penjahat itu kembali beraksi sehingga total kerugian para korban mencapai puluhan juta rupiah. Memang, sejauh ini belum jatuh korban jiwa akibat aksi-aksi perampokan itu.

* Terbilang Profesional

Yang barangkali membuat polisi geregetan adalah keberanian para penjahat Jawa Timur menjarah kantor-kantor pemerintah. Contoh terbaru adalah perampokan terhadap Mashaji dkk., karyawan Pemerintah Daerah Kotamadya Surabaya, di lobi kantor itu pada medio Juni 1997. Kasus itu sempat mencuat karena para korban
melawan sehingga para perampok gagal menyabet uang Rp 37 juta. Lebih dari itu, sebagian dari pelaku tertangkap, berikut sepucuk senjata FN-45. Untuk keberanian itu, Wali Kota Surabaya, Cak Narto, memberikan hadiah Rp 3 juta kepada Mashaji dkk.

Beberapa bulan sebelumnya, kejahatan serupa menimpa Ny. Arie Susilowati, karyawan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Dalam peristiwa itu, para perampok berhasil menggasak uang Rp 85 juta, sepulang korban mengambil uang di Bank Jawa Timur. Namun, pada Mei 1997, Polda Jawa Timur berhasil menangkap Abdul Azis dan Mamat Borneo dalam suatu operasi perang melawan bandit. Dalam catatan kepolisian, kedua orang itu memang terbilang profesional dan merupakan anggota komplotan Tommy dkk. Tommy belakangan tewas ditembak setelah merampok nasabah sebuah bank di Jalan Darmo, Surabaya. Selain Tommy, polisi juga “melewati” tiga penjahat bank lain yang dianggap berbahaya. Dengan demikian, jumlah penjahat yang telah didor polisi ada sembilan orang. Perinciannya: delapan pelaku perampokan nasabah bank dan seorang lagi pencuri kendaraan bermotor.

Yang perlu diperhatikan, para perampok bank itu umumnya punya pola kerja dan ciri-ciri yang agak mirip. Di antaranya, beroperasi pada jam kantor, pukul 09.00 sampai pukul 15.00 atau pukul 16.00 hingga pukul 22.00. Mereka hampir pasti bersenjata, minimal golok atau pisau garpu. Beberapa penjahat menggunakan pistol. Dan terakhir, ini yang menarik, mayoritas perampok itu memercayakan kendaraan operasi ke Yamaha RX King. Apakah aksi-aksi perampokan bank itu disponsori Yamaha? Tentu saja tidak!

Laporan Zed Abidin dan Abdul Manan (Surabaya)

D&R, Edisi 970823-001/Hal. 103 Rubrik Liputan Khusus

Law
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

ICW: Politisi Terganggu Sepak Terjang Satgas Anti Mafia

1 December 2010

Greenpeace: Kontribusi AS Kurang dari Kebutuhan Indonesia

9 November 2010

Tak Siap, tapi Harus Jalan Terus

30 April 2010

Denny Indrayana: Bukti Tuduhan ke Pimpinan KPK Sangat Lemah

16 July 2009

Greenpeace Discovers Illegal Logging in Nabire

18 October 2008

Menangkap Kakap tanpa Melepas Teri

15 September 2008
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.