Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
18 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Greenpeace: Kontribusi AS Kurang dari Kebutuhan Indonesia

Greenpeace: Kontribusi AS Kurang dari Kebutuhan Indonesia

Abdul Manan9 November 2010
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

SELASA, 09 NOVEMBER 2010 | 17:18 WIB

Foto: green.autoblog.com
TEMPO Interaktif, Jakarta – Organisasi advokasi lingkungan hidup dunia, Greenpeace, menyambut rencana pengumuman kerjasama Indonesia dan Amerika Serikat untuk mengurangi emisi dari perusakan hutan dan lahan gambut. Rencananya, kerjasama dua negara soal ini akan resmi diumumkan malam (9/11) ini usai keduanya bertemu di Istana Negara, Jakarta.
“Kami menyambut pengumuman dari Presiden Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meningkatkan kerja sama demi mengurangi perusakan hutan dan emisi iklim,” kata Rolf Skar, Jurukampanye Senior Greenpeace Amerika Serikat, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa sore. 
Hanya saja, kata Skar, kontribusi Amerika itu jauh lebih kecil dibanding kontribusi yang diberikan oleh Norwegia sebanyak US$ 1 miliar. “Masih kurang dari yang dibutuhkan oleh Indonesia,” kata Skar. 
Dia menambahkan, dengan perundingan iklim di Cancun tinggal sepekan lagi, ini saat yang mendesak bagi Amerika Serikat untuk meningkatkan upaya penurunan emisi di dalam negeri, dan memperkuat dukungan bagi perlindungan hutan alam dan lahan gambut Indonesia.
Team Leader Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara Bustar Maitar, dalam siaran pers yang sama mengatakan, di Cancun, Indonesia diharapkan mengumumkan lebih detail mengenai kesepakatan US$ 1 miliar dengan Norwegia, termasuk moratorium dua tahun untuk melindungi semua hutan alam dan lahan gambut. “Ini akan membawa keuntungan bagi perekonomian, masyarakat dan lingkungan Indonesia,” kata Bustar.
Abdul Manan
Law
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

ICW: Politisi Terganggu Sepak Terjang Satgas Anti Mafia

1 December 2010

Tak Siap, tapi Harus Jalan Terus

30 April 2010

Denny Indrayana: Bukti Tuduhan ke Pimpinan KPK Sangat Lemah

16 July 2009

Greenpeace Discovers Illegal Logging in Nabire

18 October 2008

Menangkap Kakap tanpa Melepas Teri

15 September 2008

Closed Before the Deadline

13 February 2007
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.