Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
23 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Heru: Pemicu Kontroversi karena Pernyataan Presiden Tak Dikutip Utuh

Heru: Pemicu Kontroversi karena Pernyataan Presiden Tak Dikutip Utuh

Abdul Manan1 December 2010
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

RABU, 01 DESEMBER 2010 | 09:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta – Staf Khusus Presiden bidang Informasi Heru Lelono mengatakan, kontroversi yang muncul belakangan ini karena pernyataan Presiden tentang monarki dikutip tidak utuh. Televisi hanya menyiarkan potongan kalimat presiden yang sebetulnya panjang lebar. “Kalau hanya “ditayangkan potongannya” tersebut, hampir pasti akan lahir berjuta tafsir,” kata Heru saat dihubungi, Rabu (1/12/2010).
Heru Lelono mengatakan, “Kontroversi ini yang kelihatannya ingin diciptakan.” Tapi Ia tak menjelaskan siapa yan gdimaksudnya ingin menciptakan kontroversi tersebut. 
Dia menilai, polemik ini, khususnya komentar “para elit atau ahli” ini terlalu dini. Proses Rancangan Undang Undang Keistimewaan Yogyakarta masih panjang. Belum diserahkan ke DPR,” kata Heru.
Heru memastikan bahwa apa yang disampaikan Presiden ini dalam kapasitasnya sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang punya kewajiban menjalankan dan menjaga keutuhan negara, serta tertibnya jalan pemerintahan di seluruh negeri. 
Untuk itulah, kata Heru, Rancangan Undang Undang Keistimewaan Yogyakarta harus terwadahi dalam semua undang-undang yang ada, termasuk daerah yang memiliki keistimewaan seperti Yogyakarta. “Tidak ada kepentingan Presiden yang lain, selain menjalankan fungsi di atas,” kata Heru.
Kontroversi soal monarki ini mencuat setelah Jumat pekan lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa sistem pemerintahan di Yogyakarta tak mungkin monarki. Inilah yang memancing reaksi. Termasuk munculnya wacana referendum yang dilontarkan sejumlah pihak di Yogyakarta.
Abdul Manan
Susilo Bambang Yudhoyono
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Rahasia Pertemuan Setelah Grasi

13 February 2017

Dokumen Yang Memanaskan Jakarta

1 December 2013

SBY Tekan Tony Abbott

21 November 2013

Publik Australia Desak Abbott Minta Maaf

20 November 2013

Heru Lelono: SBY Tak Berencana Capres-kan Ibu Ani

6 January 2011

Satgas Akhirnya Dilibatkan Dalam Gelar Perkara Kasus Gayus

8 December 2010
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.