Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
24 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Aset Raksasa Sang Ayatullah

Aset Raksasa Sang Ayatullah

Abdul Manan31 December 2018
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, 9 De­sember lalu, dengan membuat tiga cuitan khu­sus tentang Iran, musuh bebuyutan negeri itu. Departemen menyebutkan banyak orang Iran yang merasa frustrasi terhadap kondisi ekonominya setelah Amerika mundur dari kesepakatan nuklir dengan Iran dan kembali memberlakukan sanksi ekonomi. Tapi, “Pemerintah mereka penuh dengan orang munafik yang korup. Lihatlah Sa­degh Mahsouli—Jenderal Miliarder.”
Mahsouli memenangi kontrak proyek konstruksi dan mi­nyak dari bisnis Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). Ia adalah perwira Garda dan menteri pada masa kepresidenan Mah­mud Ahmadinejad. Dia ber­ubah dari seorang perwira miskin di akhir perang Iran-Irak pada 1988 menjadi sa­lah satu orang terkaya di ne­gara itu.

Departemen Luar Nege­ri juga menyentil Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei: “Ayatullah Kha­menei memiliki dana per­walian yang berada di nega­ra bebas pajak bernilai mili­aran.” Amerika tak merinci aset itu, tapi soal dana besar di bawah kontrol Khamenei ini pernah menjadi subyek investigasi kantor berita Reuters selama enam bulan dan lapor­annya dipublikasikan pada November 2013.

Hasil investigasi menunjukkan Khamenei mengendali­kan kerajaan bisnis senilai sekitar US$ 95 miliar melalui Setad Ejraiye­ Farmane Hazrate Emam atau Markas Eksekutif Instruk­si Imam. Badan usaha milik negara ini dibentuk pemimpin pertama Republik Islam Iran, Ayatullah Ruhollah Khomeini,­ sesaat sebelum kematiannya pada 1989. Badan ini mengelola dan menjual properti yang ditinggalkan pada tahun-tahun ka­cau setelah Revolusi Islam 1979.

Menurut salah satu pendirinya, Setad didirikan guna mem­bantu para veteran perang yang miskin dan dimaksudkan un­tuk ada hanya selama dua tahun. Selama hampir seperempat abad, menurut Reuters, Setad berubah menjadi raksasa bisnis dengan real estate, saham, dan aset lain. Reuters memperkira­kan kekayaan Setad mencapai US$ 95 miliar, terdiri atas seki­tar US$ 52 miliar dalam real estate dan US$ 43 miliar dalam ke­pemilikan perusahaan. Jumlah ini lebih besar dibanding total ekspor minyak Iran pada 2013 yang hanya US$ 67,4 miliar.

Badan ini telah memainkan peran penting di Iran. Menurut Reuters, salah satu lembaga perwalian amal di bawah Setad ada­lah bonyad, yang berfungsi sebagai jaring pengaman penting se­lama dan seusai perang Iran-Irak pada 1980-1988 untuk mem­bantu veteran yang cacat, janda, anak yatim, dan orang miskin. Putra salah seorang tentara yang tewas dalam perang mengung­kapkan, Bonyad Shahid (Yayasan Martir) menyediakan akomo­dasi, upah, dan kebutuhan rumah tangga keluarganya.

Reuters mencatat, di bawah Khamenei, Setad memperluas aset dengan membeli saham puluhan perusahaan Iran, baik swasta maupun publik. De­partemen Keuangan Ame­rika, Juni lalu, memberla­kukan sanksi terhadap Se­tad dan menyebut orga­nisasi itu sebagai “jaring­an besar perusahaan yang menjadi penyamaran un­tuk menyembunyikan aset atas nama kepemimpinan Iran”.

Kantor Presiden Iran dan kementerian luar negeri ti­dak menjawab perminta­an tanggapan dari Reuters. Adapun Direktur Jende­ral Hubungan Masyarakat Setad Hamid Vaezi mengatakan informasi yang disajikan itu “jauh dari kenyataan dan tidak benar”.

Dalam sebuah editorial pada 19 November 2018, kantor be­rita Iran, IRNA, menuding liputan Reuters mengenai Setad pal­su dan merupakan upaya “menciptakan keraguan di anta­ra orang-orang tentang itu dan menghancurkan kepercayaan orang-orang terhadap institusi populer yang melayani Repub­lik Islam”.

Menurut Reuters, tidak ada bukti bahwa Khamenei menggu­nakan Setad untuk memperkaya diri sendiri. Tapi badan ini te­lah membuatnya lebih perkasa secara politik. Aliran penda­patan Setad tak hanya berkontribusi membuatnya bertahan selama 24 tahun, tapi juga dalam beberapa hal membuatnya memiliki kendali lebih besar atas pemerintah daripada penda­hulunya, Ayatullah Khomeini.

ABDUL MANAN (REUTERS, AL-ARABIYA, THE TELEGRAPH)

Majalah Tempo, 30 Desember 2018

Ayatullah Khomeini Iran
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Pasal Spionase untuk Sang Dokter

16 April 2018

‘Medan Perang Baru’ John Kerry

22 July 2015

Insiden Lillehammer, Kasus Salah Bunuh Agen Mossad

21 July 2015

DKK PBB Secara Bulat Setuju Sanksi Iran Dicabut

20 July 2015

Iran Batalkan Hukuman Mati ‘Mata-mata’ CIA

13 April 2014

AS: Iran Perintahkan Serang Kepentingan AS di Irak

10 April 2014
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.