Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
23 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Reportase»Satu Lagi Obat Bikin Greng

Satu Lagi Obat Bikin Greng

Abdul Manan11 January 1999
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
Obat baru pemulih keperkasaan lelaki diuji-coba. Bukan diminum, melainkan dimasukkan ke saluran kencing.

OBAT baru penambah keperkasaan lelki terus bermunculan. Belum lagi Viagra mendapa izin pemasaran dari Deartemen Kesehatan (Depkes), kini muncul pesaing baru. Namanya: medical uretral systemfor erection (MUSE), yaitu cara pengobatan impotensi dengan memasukkan obat cair Alprostadil (sintetis dari senyawa prostaglandin E) ke dalam saluran kencing.

Teknik baru ini, beberapa pekan silam, telah diuji-cobakan pada sejumlah pasien lemah syahwat di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Hasilnya, menurut dr. Sunaryo Hardjowijoto, peneliti yang juga koordinator bedah central rumah sakit terbesar itu, sangat memuaskan. Dari 10 penderita berat yang menjalani terapi dengan teknik MUSE, semuanya bisa greng. “Hanya, dosisnya sedikit lebih besar,” katanya.

Menurut literatur kesehatan, angka keberhasilan teknik MUSE berkisar antara 80 dan 90 persen. Ukuran keberhasilannya: setelah menjalani terapi, penis yang semula loyo dapat kembali ereksi hingga mampu melakukan hubungan seks seperti halnya seorang pria normal.

Teknik MUSE, yang kerap disebut teknik transurethral itu, sebenarnya hanya pengembangan dari teknik intracalernosal. yaitu penyuntikan Alprostadil pada penis. Pada teknik pengembangan itu, obat tidak disuntikkan, meainkan dimasukkan ke dalam saluran kencing dengan alat aplikator serupa pipet.

Caranya: tarik batang penis ke atas, buka lubang saluran kencing. Masukkan ujung aplikator perlahan-lahan ke dalam uretra (saluran kencing) sampai batas leher aplikator. Selanjutnya, tekan tombol untuk mengeluarkan obat, lalu gulung batang penis selama 10 detik.

Sunaryo menyarankan, sebaiknya cara tersebut dilakukan 15 s.d. 30 menit sebelum siap tempur. “Teknik ini mudah dan bisa dilakukan penderita sendiri,” ujarnya. Karena itu, dokter yang pernah mengambil brevet di Academische Ziekenhuis di Groningen, Belanda, itu yakin, terapi MUSE bakal digemari para penderita lemah syahwat, menandingi popularitas Viagra. Dibanding Viagra, kelebihan terapi itu adalah efek saminnya yang jauh lebih ringan: terkadang timbul rasa panas pada penis. Tapi yang jelas, selain mudah terapi ini juga aman.

Adapun pengguna Viagra sangat terbatas, antara lain: tidak boleh buat penderita jantung koroner dan penderita yang memakai obat nitrat. Juga tidak boleh dipakai bersama beberapa obat lain, seperti maag dan hipertensi. Tekanan darah bisa turun drastis, dan pemakainya bisa shock tak tertolong-sebagaimana telah dilaporkan ke Depkes Amerika Serikat (AS). Selama kurun waktu Maret-Juli 199, dari 3,6 juta pemakai Viagra, 123 orang di antaranya tewas.

* Melindungi Fungsi Jantung

Penelitian serupa, beberapa waktu lalu, dilakukan Prof. Dr. Alfred P. Spivack, M.D. dari Universitas Stanford, AS. Penelitian itu melibatkan 1.156 penderita lemah syahwat berat, lebih dari 50 persen di antaranya menderita gangguan penyakit pembuluh darah, penyakit gula, atau penyakit jantung.

Setelah tiga bulan menjalani terapi MUSE, dari 2.875 hubungan seks yang dilakukan dan dilaporkan para relawan, ternyata tak ditemukan korban tewas. Dan hanya lima pasien yang menunjukkan sedikit gangguan jantung. Artinya, aktivitas seks dengan menggunakan MUSE tidak meningkatkan risiko serangan jantung, bahkan melindungi fungsi jantung.

Sementara itu, sejumlah kematian yang dilaporkan akihat pemakaian Viagra di AS menurut Spivack, berdampak besar buat terapi lain. “Karena itu, demi keselamatan penggunaan terapi oral, seperti Viagra, harus dilakukan secara hati-hati sekali,” saran Direktur Klinik Hypertensi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Harvard, AS, itu.

Lain Spivack, lain pula Akmal Taher. Dokter ahli urologi RSCM itu menganggap, penelitian Sunaryo masih terlalu dini. Untuk mengetahui keampuhan obat pemulih keperkasaan, menurut Dosen FK Universitas Indonesia itu, tidak bisa hanya dengan melihat persentase pasien yang bisa dibikin ereksi.

Tapi, juga harus diketahui seberapa besar penerimaan si pasien terhadap cara seperti itu. Dalam tiga bulan pertama, misalnya, pasien masih memakai, tapi bulan berikutnya tidak. “Apa pun alasannya, ini mengurangi kinerja obat itu sendiri.” kata Akmal. Hingga kini, menurut Akmal, ada berbagai cara untuk memulihkan keperkasaan. Selain MUSE, ada terapi lain, seperti terapi psikologis, oral medication, terai suntik, implantasi, dan bantuan alat vacuum. Mana yang terbaik? Menurut pakar impotensi RSCM itu, sulit untuk menentukan mana yang mujarab. “Yang terbaik adalah pengobatan yang sesuai dengan indikasi kasus dan bisa diterima pasien.” katanya lagi.

Apa yang dikemukakan para pakar itu tentu ada benarnya Boleh saja MUSE memenuhi syarat teknik (ampuh, aman, dan muda, tapi mungkin tak memadai syarat administratif, karena harganya mahal. Perkiraan Sunaryo, untuk sekali pakai, biayanya sekitar Rp 200 ribu. Bisa dipastikan, konsumennya bakal sangat terbatas: hanya para penderita lemah syahwat yang berkantung tebal. Ya, memang, begitulah harga keperkasaan.

AS/Laporan Mlta Firdaus (Jakarta) dan Abdul Manan (Surabaya)

D&R, Edisi 990111-022/Hal. 46 Rubrik Kesehatan

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Manis-Pahit Budi Daya Keramba Jaring Apung

27 October 2024

Kenangan Pudar di Danau Maninjau

27 October 2024

Havana Syndrome Operasi Unit 29155 GRU Rusia?

3 April 2024

Eks Intelijen Austria Ditahan karena Spionase

2 April 2024

Jenderal Dudung soal Kebijakan TNI AD, Papua dan Revisi UU TNI

22 May 2023

Surya Paloh soal Panas Dingin Hubungannya dengan Jokowi

15 May 2023
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.