Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
23 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Reportase»Peredaran Uang Palsu Meningkat 100 Persen

Peredaran Uang Palsu Meningkat 100 Persen

Abdul Manan16 February 2005
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
Rabu, 16 Pebruari 2005 | 18:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Peredaran uang palsu pada tahun 2004 meningkat 100 persen dibanding tahun 2003. Menurut data Bank Indonesia, uang palsu yang ditemukan tahun 2004 ini sebanyak 24 ribu lembar. Padahal, tahun sebelumnya hanya 12 ribu lembar. Soal ini disampaikan Direktur Pengedaran Uang Bank Indonesia, Lucky Fathul Hadibrata, saat ditanya wartawan usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (16/2).

Menurut Lucky, hal yang menarik dalam pengedaran uang palsu pada tahun ini adalah adanya pergeseran jenis uang yang dipalsukan. Pada tahun 2003, uang yang cenderung dipalsukan adalah pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu. Tahun 2004, bergeser ke pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.

Saat ini, kata Lucky, ditemukan tujuh lembar uang palsu dari setiap satu juta lembar uang yang diedarkan. “Dari segi jumlah, jauh lebih rendah dari uang dollar AS yang dipalsukan,” kata Lucky. Berdasarkan data yang dimilikinya, ditemukan sebanyak 110 lembar uang dollar palsu dari satu juta lembar yang diedarkan. Sedangkan di Eropa, sampai sekarang ada 56 lembar mata uang Euro palsu dari satu juta lembar uang yang diedarkan. “Meski jumlah ini tergolong rendah, ini jelas merugikan masyarakat secara keseluruhan dan mengganggu disisi transaksi perekonomian kita,” kata Lucky.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah, mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan uang baru pecahan Rp 20 ribu dan Rp 100 ribu beberapa waktu lalu. Kedatangannya, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, juga untuk menyampaikan soal ini. Dalam kesempatan jumpa pers, Bank Indonesia juga ditanya tentang pertimbangannya mengeluarkan uang baru pecahan Rp 20 ribu dan Rp 100 ribu, padahal, kecenderungan pemalsuannya justru pada pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.

Atas pertanyaan ini, Burhanuddin menyatakan, pecahan Rp 100 ribu diganti terlebih dahulu karena nominalnya yang besar. Selain itu, pecahan Rp 50 ribu dan Rp 10 ribu juga akan diganti tahun ini. “Sekarang ini dalam proses penggantian,” kata Burhanuddin.

Abdul Manan-Tempo

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Manis-Pahit Budi Daya Keramba Jaring Apung

27 October 2024

Kenangan Pudar di Danau Maninjau

27 October 2024

Havana Syndrome Operasi Unit 29155 GRU Rusia?

3 April 2024

Eks Intelijen Austria Ditahan karena Spionase

2 April 2024

Jenderal Dudung soal Kebijakan TNI AD, Papua dan Revisi UU TNI

22 May 2023

Surya Paloh soal Panas Dingin Hubungannya dengan Jokowi

15 May 2023
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.