Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
23 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Pejabat NSA Pertimbangkan Amnesti untuk Snowden

Pejabat NSA Pertimbangkan Amnesti untuk Snowden

Abdul Manan16 December 2013
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Pejabat badan intelijen sinyal Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) mempertimbangkan pemberian amnesti kepada eks analisnya, Edward Snowden, yang membocorkan dokumen rahasia organisasi mata-mata ini. Sebagai balasannya, Snowden harus pulang ke Amerika Serikat dan mengembalikan dokumen yang diambilnya dari NSA.
Ide amnesti ini menjadi kontroversi di dalam badan intelijen Amerika Serikat. Petinggi NSA dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan tak mendukung ide tersebut.

Pejabat NSA, yang bertugas menilai kerusakan yang disebabkan oleh pembocoran dokumen oleh Snowden, Richard Ledgett, mengatakan kepada CBS News bahwa amnesti masih tetap jadi ide kontroversial di badan intelijen AS. “Pandangan pribadi saya adalah, ya, cukup layak untuk mendisdkusikan soal itu,” kata Ledgett, dalam sebuah wawancara untuk siaran 60 Minutes di CBS, Minggu 15 Desember 2013.

Snowden saat ini di Moskow setelah mendapat suaka sementara selama setahun dari Rusia. Pada bulan Juni, Departemen Kehakiman mengajukan gugatan pidana terhadap mantan kontraktor berusia 30 tahun itu dengan pasal pencurian aset pemerintah, melakukan komunikasi yang tidak sah terkait informasi keamanan nasional dan “mengkomunikasikan informasi intelijen yang dirahasiakan dengan orang yang tidak berhak.”

Direktur NSA, Jenderal Keith Alexander, mengatakan kepada CBS bahwa pemberian amnesti terhadap Snowden akan seperti memberi penghargaan kepada pembocor dan itu berpotensi menjadi insentif bagi yang lain untuk melakukan hal serupa di masa mendatang. Alexander akan pensiun di musim semi, bersama wakilnya dari sipil, John C. Inglis. Ledgett dikabarkan menjadi kandidat utama untuk menggantikan Inglis.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf mengatakan, apa yang dikatakan Ledgett adalah “pandangan pribadi”. “Posisi kami belum berubah,” kata Harf, Minggu 15 Desember 2013. “Snowden menghadapi tuduhan sangat serius dan harus kembali ke Amerika Serikat untuk menghadapi dakwaan itu.”

Pendahulu Alexander di NSA, Jenderal Michael Hayden juga menolak ide amnesti bagi Snowden. “Saya tidak akan melakukannya. Itu hanya akan memotivasi aksi serupa Snowdens lainnya di masa mendatang,” ujar Hayden.

Tapi Hayden juga mengatakan bahwa aksi Snowden itu telah memicu perdebatan penting di AS tentang perlunya mencari keseimbangan yang tepat antara masalah kebebasan dan keamanan.

Snowden mengatakan kepada New York Times pada bulan Oktober bahwa ia melepaskan diri dari dokumen yang diambilnya dari NSA sebelum meninggalkan Hong Kong menuju Rusia. Itu sebagai langkah preventif untuk menjaga dokumen-dokumen itu tak jatuh ke tangan intelijen Rusia.

NSA tidak percaya bahwa dokumen Snowden ini lolos dari jangkauan intelijen Rusia dan Cina, kata pejabat senior AS kepada New York Times, Sabtu 14 Desember 2013. Kata pejabat itu, pemerintah mungkin tidak pernah tahu berapa banyak dokumen yang diambil Snowden dari NSA.

Guardian terus mempublikasikan cerita soal pengawasan yang dilakukan NSA dan badan intelijen lainnya, berdasarkan kebocoran Snowden. Berita serupa juga dimuat oleh media AS, Washington Post dan organisasi berita lainnya di seluruh dunia, dengan dibantu oleh mantan wartawan The Guardian Glenn Greenwald dan pembuat film dokumenter Laura Poitras. Dua wartawan itu mempertahankan kepemilikannya atas ‘harta karun data’ dokumen dari Snowden.

Ledgett mengatakan kepada Reuters bahwa NSA khawatir sebagian besar dokumen NSA yang diambil oleh Snowden belum dipublikasikan oleh media. Saat didengar keterangannya oleh Parlemen Inggris, Guardian mengatakan, media ini baru menerbitkan 1 persen dari dokumen bocoran Snowden.

Apakah Snowden kembali ke AS atau tidak, pemerintahan Barack Obama terus bergulat dengan kemungkinan adanya pembocoran serupa di masa depan. Ledgett dan pejabat NSA lainnya mengatakan bahwa badan tersebut melembagakan inisiatif teknis baru untuk mencegah ‘aksi Snowdens baru’ dengan meningkatkan pengamanan data internal.

Direktur NSA Keith Alexander, dalam kesaksiannya kepada Kongres AS, Rabu, 11 Desember 2013, bahwa badan ini akan segera memberi rincian kepada Kongres soal langkah-langkah internal yang akan dilakukan, termasuk di antaranya adalah “kompartementalisasi dan mengenkripsi data” agar tak terjadi kebocoran data serupa.

Para pejabat NSA mengakui, pada saat kebocoran Snowden terjadi, mereka memang belum sepenuhnya menerapkan pengamanan data seperti yang dijanjikan kepada pemerintah setelah terjadinya kebocoran catatan perang dan kabel diplomatik oleh tentara swasta Chelsea Manning pada 2010 lalu kepada Wikileaks.


Guardian | Abdul Manan


TEMPO.CO | SENIN, 16 DESEMBER 2013 | 20:00 WIB

Amerika Serikat Edward Snowden National Security Agency (NSA)
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Ambisi Sang Putri Saudi

29 July 2019

Geliat Haiphong di Tengah Perang

7 July 2019

Bahri Tak Mampir di Le Havre

3 June 2019

Jeanne, Agen Perempuan CIA Penangkap Mata-mata

30 April 2019

Jack Barsky dan Kisah Pembelotannya dari KGB

27 April 2019

Proyek Azorian CIA dan Pencurian Kapal Selam Uni Sovyet

3 April 2019
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.