Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
14 June 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Haris: Isi Kawat Wikileaks Cermin AS Resah Kasus Munir

Haris: Isi Kawat Wikileaks Cermin AS Resah Kasus Munir

Abdul Manan23 December 2010
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

TEMPO Interaktif, Jakarta – Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengatakan, informasi yang dimuat dalam kawat kedutaan besar Amerika Serikat yang dibocorkan Wikileaks tentang kasus pembunuhan Munir itu sebenarnya tak banyak yang baru.

“Substansinya masih lebih dahsyat temuan Tim Pencari Fakta bentukan Presiden. Cuma, isi kawat itu memberi bukti bahwa Amerika Serikat dan dunia internasional resah atas penanganan kasus Munir,” kata Haris saat dihubungi Tempo, Kamis (23/12/2010).
Kalau pun ada yang baru, kata dia, itu soal adanya perwira tinggi Polri yang mengakui bahwa hambatan dalam pengusutan kasus itu sangat kuat. Selain itu, juga penilaian diplomat Amerika Serikat di Jakarta tentang profil orang yang dianggap sebagai pelaku pembunuhan Munir yang sangat mengkhawatirkan.
Melihat isi kawat yang bocorannya dimuat harian Australia Sydney Morning Herald itu, jelas terlihat bagaimana penilaian Amerika Serikat dan dunia internasional tentang kasus ini. “Pandangannya hampir sama dengan mainstream keyakinan publik di Indonesia,” kata dia.
Dalam kawat itu disebutkan bahwa diplomat Amerika Serikat di Jakarta ragu Indonesia akan menuntut aktor intelektual di belakang skandal besar pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib, karena adanya keterlibatan pejabat tingkat tinggi dalam pembunuhan itu.
Dalam kasus pembunuhan Munir itu, Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwoprandjono menjadi salah satu tersangka dan diadilli dalam kasus tersebut. Hakim pengadilan negeri Jakarta Selatan menyatakan Muchdi tak bersalah. Kasasi yang diajukan jaksa ke Mahkamah Agung juga tak diterima.
Haris Azhar menambahkan, dalam konteks perkembangan saat ini, peran polisi dalam pengungkapan kasus pembunuhan Munir harus diakui cukup besar. “Tapi belum maksimal,” kata Haris. Sebab, kata dia, hingga hari ini Polri belum menyerahkan novum yang pernah dijanjikan Kapolri Bambang Hendarso Danuri sebagai bahan jaksa untuk mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung.
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM), kata Haris, pernah menyampaikan kepada Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum dan menyerahkan cakram padat yang berisi rekaman percakapan polisi di Mabes Polri yang mengatakan bahwa ada bukti baru dalam kasus ini. Akibat tak adanya novum itu, kata Haris, jaksa juga tak bisa mengajukan PK atas kasus bebasnya Muchdi itu. 
Abdul Manan


KAMIS, 23 DESEMBER 2010 | 21:12 WIB

Amerika Serikat Badan Intelijen Negara (BIN) Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) pembunuhan Munir
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Ambisi Sang Putri Saudi

29 July 2019

Geliat Haiphong di Tengah Perang

7 July 2019

Bahri Tak Mampir di Le Havre

3 June 2019

Jeanne, Agen Perempuan CIA Penangkap Mata-mata

30 April 2019

Jack Barsky dan Kisah Pembelotannya dari KGB

27 April 2019

Proyek Azorian CIA dan Pencurian Kapal Selam Uni Sovyet

3 April 2019
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.