Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
14 June 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»CIA Tutup Divisi Deklasifikasi Materi Sejarah

CIA Tutup Divisi Deklasifikasi Materi Sejarah

Abdul Manan23 August 2013
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

WASHINGTON – Kapak pemotongan anggaran telah jatuh ke salah satu divisi dari dinas intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), yang berfokus pada deklasifikasi materi sejarah. Penutupan ini dikhawatirkan akan membuat lebih sedikit pengungkapan kepada publik mengenai rahasia dan skandal intelijen dari arsip lembaga intelijen tersebut.

Historical Collections Division, nama divisi yang ditutup itu, selama ini sudah mendeklasifikasi (menetapkan sebuah file yang sebelumnya dikategorikan rahasia menjadi sudah tak rahasia lagi) dokumen soal mata-mata penting Uni Soviet (kini Rusia), maskapai penerbangan rahasia CIA dalam Perang Vietnam, krisis rudal Kuba, dan operasi besar lainnya. Tugas divisi ini nanti akan ditangani oleh kantor yang menangani permintaan menggunakan Undang Kebebasan Informasi Publik (Freedom of Information Act).

Para pejabat CIA mengatakan, mereka menutup divisi itu untuk mengakomodasi pemotongan anggaran federal yang diusulkan Gedung Putih dan Kongres tahun lalu untuk sebagai kesepakatan pengurangan defisit. Karena kesepakatan tidak terwujud, maka pemotongan anggaran lintas anggaran (yang dikenal dengan istilah sequester) akhirnya diberlakukan. “Hasil dari pemotongan anggaran itu, salah satu unsur dari program itu dialihkan ke unit yang lebih besar untuk menciptakan efisiensi, namun CIA akan terus melakukan pekerjaan penting ini,” kata juru bicara CIA, Edward Price.

Dia mengatakan, CIA tetap berkomitmen untuk mengembang “misi kepentingan publik” dari deklasifikasi dokumen sejarah yang signifikan.

Namun para ahli luar mengkritik sikap CIA untuk menutup kantor yang biasanya banuak digunakan oleh akademisi, pengacara, dan sejarawan.

“Langkah ini adalah kerugian nyata bagi publik,” kata Mark Zaid, seorang pengacara di Washington yang sering berperkara dengan CIA. Dia mengatakan kantor CIA yang menangani permintaan menggunakan Freedom Information Act “adalah yang paling menghalangi dan tidak ramah berdasarkan pengalaman saya berurusan dengannya selama dua dekade terakhir.”

“Ini sangat disayangkan,” kata Robert Jervis, seorang profesor di Columbia University yang memimpin CIA Historical Review Panel, yang memberikan saran kepada dinas intelijen itu soal deklasifikasi dokumen. “Akan ada sedikit informasi yang dibuka kepada publik. Kita seharusnya tidak menipu diri sendiri.”

Karena anggaran CIA diklasifikasikan sebagai rahasia, tidak jelas berapa banyak pemotongan anggaran sehingga harus menutup divisi penting itu.

Berbeda dengan Pentagon, yang telah memaksa lebih dari 600.000 karyawan sipil-nya untuk mengambil cuti tanpa dibayar (furloughs), CIA tidak melakukan langkah semacam itu. Lembaga yang berkantor pusat di Langley, Virginia ini malah memotong pengeluaran di luar kontraktor, termasuk yang menangani pekerjaan deklasifikasi dokumen CIA.

Menurut Jervis, beberapa deklasifikasi diharuskan oleh hukum sehingga Historical Collections Division, yang berfokus pada kebijakan deklasifikasi yang melibatkan topik yang menarik perhatian peneliti, menjadi target paling mudah untuk terkena pemangkasan biaya.

Latimes.com | Abdul Manan

TEMPO.CO | JUM’AT, 23 AGUSTUS 2013 | 00:00 WIB

Amerika Serikat Central Intelligence Agency (CIA)
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Ambisi Sang Putri Saudi

29 July 2019

Geliat Haiphong di Tengah Perang

7 July 2019

Bahri Tak Mampir di Le Havre

3 June 2019

Jeanne, Agen Perempuan CIA Penangkap Mata-mata

30 April 2019

Jack Barsky dan Kisah Pembelotannya dari KGB

27 April 2019

Di Balik ‘Perang Terbuka’ CIA dan Komite Intelijen Senat AS

27 April 2019
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.