Close Menu
abdulmanan.netabdulmanan.net
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
Facebook X (Twitter) Instagram
22 May 2025
abdulmanan.netabdulmanan.net
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Beranda
  • About
  • Reportase
  • Artikel
  • Spy Stories
  • Publikasi
abdulmanan.netabdulmanan.net
Home»Sebagian Dana Simpanan TKI di Malaysia Sudah Diambil

Sebagian Dana Simpanan TKI di Malaysia Sudah Diambil

Abdul Manan18 November 2004
Default Image
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
Kamis, 18 November 2004 | 04:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Abdul Malik, mengatakan, sebagian dana simpanan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia sudah diambil. Berdasarkan data yang dimilikinya, yang belum mengambil cuma sedikit, yaitu sekitar 300 TKI. Pernyataan ini disampaikan Malik saat dihubungi melalui telepon kemarin malam, Rabu (17/11).

Migrant Care, lembaga swadaya masyarakat yang menangani masalah tenaga kerja di luar negeri, menduga ada sekitar Rp 1 triliun dana asuransi TKI yang masih “parkir” di Malaysia. Dana itu dipungut dari TKI selama 1998-2002. Hanya, kata Direktur Migrant Care Wahyu Susilo, sebagian besar TKI belum mengajukan klaim atas dana itu karena tidak atau belum mengetahui perihal dana tersebut.

Menurut Wahyu, dana asuransi itu dikumpulkan oleh majikan atau perusahaan yang menggunakan jasa TKI di Malaysia. Gaji TKI dipotong berkisar 12-13 persen setiap bulannya. Dana itu kemudian diserahkan ke satu lembaga bernama Kumpulan Wang Simpanan Pekerja atau Employee Prominent Fund (EPF) secara bulanan atau tahunan (Koran Tempo, 17/11).

Menurut Malik, uang yang ditarik pada 1998-2002 itu bukan untuk asuransi, melainkan simpanan yang disetorkan majikan kepada EPF. Aturan untuk menyerahkan uang simpanan ini berdasarkan ketentuan undang-undang di Malaysia. Dana simpanan yang disetorkan sebesar 11 persen dari gaji pokok (basic) TKI. “Jumlah dananya bisa lebih dari Rp 1 triliun,” katanya. Karena TKI memiliki gaji pokok berbeda-beda, jumlah simpanan yang dimiliki pun tak sama.

Namun, Malik menegaskan, dana yang disimpan di EPF itu secara otomatis akan dibayarkan kepada TKI yang masa kerjanya berakhir. “Kalau ada yang belum menerima, biasanya karena kurangnya kelengkapan dokumen,” kata dia. Misalnya dokumen atau paspornya hilang atau habis masa berlakunya. Menurut Malik, sebagian besar penyebab dana itu belum bisa ditarik oleh TKI semata-mata masalah administrasi.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Fahmi Idris, yang dihubungi melalui telepon, belum bisa memberikan komentar soal dana simpanan ini. “Langkah saya belum sampai ke sana,” kata dia. Dia mengingatkan, dirinya menduduki posisi ini belum satu bulan. Yang prinsip, kata Fahmi, kalau sesuai dengan aturan, dana itu akan tetap ada.

Abdul Manan – Tempo

Politics
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email WhatsApp

Related Posts

Inconsistent Law Enforcers

16 January 2006

KPU Under Fire

27 June 2005

An Excessive Sentence?

13 June 2005

Taking Offense

24 May 2005

Removing a Stumbling Block

9 May 2005

An Icon from Calang

2 May 2005
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

About
About

Memulai karir sebagai koresponden Majalah D&R di Surabaya pada 1996 sampai 1999. Setelah itu menjadi editor Harian Nusa, Denpasar (1999-2001), bergabung ke Tempo sejak 2001 sampai sekarang.

Facebook X (Twitter) Instagram
Artikel Populer

Bebas Memilih di Bilik Wartel

24 April 2007

Cek Palsu di Manhattan

25 September 2007

Naga Hijau: Antara Ada dan Tiada

25 January 1997
Arsip
Artikel Lainnya

Korea Selatan Luncurkan Satelit Mata-mata ke-4 untuk Awasi Korea Utara

26 April 2025

Mantan Manajer Petronas Didakwa dengan Spionase Bisnis

24 April 2025

Protes AP ke Gedung Putih dan Isu Amandemen Pertama

15 February 2025
Label
Al-Qaeda Alexander Litvinenko Amerika Serikat Arab Saudi Barack Obama Barisan Nasional Biro Penyelidik Federal (FBI) AS Central Intelligence Agency (CIA) CIA Cina Donald Trump Edward Snowden Federasi Rusia GCHQ Greenpeace Hamas Indonesia Inggris Iran Israel Jerman Joko Widodo Journalism KGB Korea Selatan Korea Utara Mahatir Mohamad Malaysia Mossad Najib Razak National Security Agency (NSA) Osama bin Laden Pakatan Harapan Pakistan Palestina Politics Rusia Secret Intelligence Service (MI6) Security Service Inggris (MI5) Serangan 11 September 2001 spionase Uni Eropa Uni Sovyet US Navy SEALs Vladimir Putin
© 2025 abdulmanan.net | blog personal abdul manan

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.