Skip to main content

Iran Batalkan Hukuman Mati 'Mata-mata' CIA

Teheran - Sebuah pengadilan banding Iran telah membatalkan hukuman mati seorang mantan marinir AS yang dihukum karena diduga bekerja untuk badan intelijen Central Intelligence Agency (CIA), kata pengacaranya, seperti dimuat Guardian edisi 12 April 2014.
Amir Hekmati, yang memiliki kewarganegaraam ganda AS dan Iran, lahir di Arizona, ditangkap pada bulan Agustus 2011 lalu. Ia diadili dan divonis dengan hukuman mati karena dugaan melakukan aksi mata-mata.

Jaksa Iran mengatakan Hekmati menerima pelatihan khusus dan bertugas di pangkalan militer AS di Irak dan Afghanistan sebelum menuju ke Iran sebagai mata-mata. Keluarga Hekmati dan pemerintah AS berulang kali membantah pria berusia 31 tahun adalah seorang mata-mata dan mengatakan ia ke Iran untuk mengunjungi neneknya .

Mahkamah Agung Iran membatalkan hukuman mati setelah Hekmati mengajukan banding, meminta pengadilan ulang atas kasusnya pada tahun 2012. Pengadilan revolusioner negara itu kemudian membatalkan dakwaan spionase, kata pengacaranya Mahmoud Alizadeh Thabathaba'i. Hekmati dihukum karena "bekerja sama dengan pemerintah musuh" dan menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara.

Thabathaba'i mengatakan, dia akan mengusahakan pembebeasan bersyarat Hekmati dari penjara Evin, yang berada di utara ibukota Iran, Teheran. Hekmati berada di balik jeruji sejak penangkapannya.

"Menurut hukum, jika seseorang melayani sepertiga dari periode penahanannya dan dalam waktu itu menunjukkan perilaku yang baik di penjara, ia berhak atas pembebasan bersyarat," kata Thabathaba'i. "Sepertiga dari pemenjaraannya akan berakhir sekitar bulan September dan Oktober."

Adanya pembebasan bersyarat bisa memungkinkan Hekmati meninggalkan negara itu, meski tergantung pada apa yang akan diputuskan pengadilan. Pembebasan itu juga akan memungkinkan Hekmati mengunjungi ayahnya, Ali Hekmati, seorang profesor di Mott Community College di Flint, Michigan, yang kata anggota keluarganya menderita kanker otak dan baru-baru ini menderita stroke.

Pemerintahan Barack Obama, November lalu, meminta Iran untuk membebaskan Hekmati dan dua orang Amerika lainnya yang diduga ditahan di sana.

GUARDIAN | ABDUL MANAN

TEMPO.CO | SENIN, 14 APRIL 2014 | 00:14 WIB

Comments

Popular posts from this blog

Melacak Akar Terorisme di Indonesia

Judul: The Roots of Terrorism in Indonesia: From Darul Islam to Jemaah Islamiyah Penulis: Solahudin Penerbit: University of New South Wales, Australia Cetakan: Juli 2013 Halaman: 236