Skip to main content

Pemerintah Sudah Siap Menaikkan BBM

Rabu, 23 Pebruari 2005 | 22:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah terkesan lama untuk mengumumkan kenaikan BBM karena presiden ingin memastikan bahwa program-program kompensasinya itu akan membawa dampak positif bagi pengurangan kemiskinan. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Keuangan dan Industri Aburizal Bakrie di Istana Presiden, Rabu (23/2).

Menurut Ical, panggilan akrab Aburizal Bakrie, pemerintah telah menghitung secara matematis dampak positif itu. "Maka beliau (Presiden) mengatakan bahwa segera dapat dilaksanakan hal (kenaikan BBM) itu," kata Ical, mengutip pernyataan presiden. Keputusan waktu pengumuman kenaikan ini dibahas dalam sidang kabinet. Saat ditanya kapan waktunya, kata Ical, "Insya Allah secepatnya."

Berdasarkan kalkulasi pemerintah, program subsidi akibat kenaikan BBM ini akan menekan angka kemiskinan sampai 16,47 persen. Kata Ical, ini juga bisa dijelaskan secara sederhana. Misalnya, tiap kepala keluarga harus mengeluarkan biaya akibat kenaikan bahan pokok (akibat kenaikan BBM), besarnya 2 persen. Kalau dia bergaji Rp 750 sebulan, maka biaya tambahannya sekitar 15 ribu sebulan atau 180 ribu setahun.

Padahal, program untuk kompensasi kenaikan BBM terhadap 36 juta penduduk miskin adalah Rp 17,9 triliun. Artinya, satu orang miskin mendapat Rp 500 ribu. Kalau satu keluarga tiga orang, maka dia mendapat alokasi dana Rp 1,5 juta. Dana itu akan dinikmati dalam bentuk biaya pendidikan, kesehatan dan semacamnya. "Dengan senidirnya itu kita bsia melihat bahwa angka kemiskinan pasti menurun," tambahnya.

Abdul Manan - Tempo

Comments

Popular posts from this blog

Melacak Akar Terorisme di Indonesia

Judul: The Roots of Terrorism in Indonesia: From Darul Islam to Jemaah Islamiyah Penulis: Solahudin Penerbit: University of New South Wales, Australia Cetakan: Juli 2013 Halaman: 236